Detikkasus.com | Karangasem ( 18/5 ).Ditengah terus meningkatnya aktivitas Gunung Agung, Radio Komonikasi Relawan Pasebaya tidak lagi mengudara per 29 Mei 2019 mendatang Prihal tidak mengudaranya Radio Komonikasi untuk mengedukasi masyarakat di 28 Desa Lingkar Gunung Agung bertepatan dengan kunjungan Pusdatin BNPB Pusat serangkaian Kungker dari BNPB Pusat. Kunjungan kali ini adalah menyasar Sekolah yang ada di lingkar Gunung Agung.. Pusdatin BNPB pusat yang di wakili ibu Rita menggantikan Sutopo Nugroho Jumat 17 Mei 2019 mampir kembali ke Posko Induk Pasebaya Agung Desa Duda Timur Kecamatan Selat Karangasem Bali sebelum melanjutkan peninjauan ke beberapa lokasi lingkar Gunung Agung.
Ibu Rita yang mewakili BNPB Pusat meyampaikan maksud dan tujuannya ke Posko Induk Pasebaya Agung adalah untuk meminta secara langsung informasi keadaan dan data warga di lingkar 28 desa terdampak. Edukasi kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Agung secara mendalam tentunya Relawan Pasebaya Agung yang mengetahui keadaan di lapangan yang sering bergelut dan berbaur dengan warga. Dalam kesempatan ini juga dikoordinasikan terkait penyelenggaraan hiburan rakyat Wayang Cenk Blonk untuk memberikan edukasi kesiapsiagaan menghadapi bencana pada warga di lingkar Gunung Agung serta adanya simulasi kebencanaan di setiap sekolah yang akan kami dilaksanakan pada tanggal 22 juni 2019 ini di Lapangan Umum Selat.
Ketua Pasebaya Agung I Gede Pawana, S.Ag,M.FiI.H yang menerima langsung menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Pusdatin BNPB Pusat yang di wakili oleh Ibu Rita menggantikan Sutopo Nugroho.Terkait dengan Data dan Informasi Wilayah terdampak semuanya sudah dipetakan melalui Perbekel di masing-masing wilayah, jelasnya.Namun dengan adanya penurunan Prekwensi Pasebaya Agung pihak Relawan Pasebaya Agung, pagi tadi sudah melakukan rembug dengan para kepala desa di 28 Desa lingkar Gunung Agung. Rapat dipimpin langsung ketua relawan Pasebaya Agung. Dampaknya sudah pasti ada, terutama dalam mengedukasi masyarakat di tengah aktivitas Gunung Agung yang terus mengalami peningkatan. Dikatakan, perihal frekuensi Pasebaya yang sudah diambil alih Orari lokal Jembrana juga sudah dibahas bersama Ketua Orari Karangasem, I Gusti Semarabawa, 17 Mei. Sayang kerja keras relawan Pasebaya Agung dalam mengedukasi masyarakat dan menyelamatkan warga dari bahaya, tidak mendapat respon baik dari Pemkab Karangasem.
Frekuensi radio komunikasi, menjadi sarana vital yang mesti dimiliki Pasebaya. Pasalnya, selama ini laporan kebencanaan yang sangat akurat selalu dipancarkan dari frekuensi Pasebaya hasil pinjaman dari Orari lokal Jembrana.
Pihak Pemkab Karangasem belum bisa dikonfirmasi berkaitan dengan kondisi yang dialami Pasebaya saat ini. Padahal frekuensi itu sangat penting. Selain untuk mengedukasi warga di 28 desa lingkar Gunung Agung, juga untuk menginformasikan hal-hal penting berkaitan dengan kebencanaan kepada masyarakat di luar 28 desa lingkar Gunung Agung Ada penataan dari Kominfo dan Balmon, frekuensi yang digunakan Pasebaya sekarang (146620) sudah menjadi alokasi untuk orari lokal Jembrana,” ucap Suara Arsana yang juga Perbekel Amertha Bhuana, Selat, Karangasem.
Adanya penataan Kominfo dan Balmon, kata Suara Arsana, pihak relawan Pasebaya Agung dengan legowo menyerahkan karena sudah menjadi aturan pemerintah. Artinya untuk sementara frekuensi radio Pasebaya di off kan dulu Dikatakan, perihal frekuensi Pasebaya yang sudah diambil alih Orari lokal Jembrana juga sudah dibahas bersama Ketua Orari Karangasem, I Gusti Semarabawa, 16 Mei. Sayang kerja keras relawan Pasebaya Agung dalam mengedukasi masyarakat dan menyelamatkan warga dari bahaya, tidak mendapat respon baik dari Pemkab Karangasem.
Turut mendampingi dalam hal ini Sekretaris Pasebaya Agung I Wayan Suara Arsana, Kalaksa BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Ketua Orlok Karangasem I Gusti Semara Bawa, NCS Pasebaya Agung serta Relawan Pasebaya Agung. Harapan dari Pusdatin BNPB Pusat kepada Relawan Pasebaya Agung dalam hal ini kata Ibu Rita, tentunya harus bersemangat mengabdikan diri kepada masyarakat memberikan edukasi pemahaman kesiapsiagaan bencana. Kedepan Pusdatin BNPB Pusat akan terus melakukan Koordinasi dengan para relawan Pasebaya Agung terkait edukasi dan pelatihan di lapangan serta akan mengusahakan adanya Prekwensi yang tengah di turunkan karna dialihkan ke Kabupaten lain ..Laporan ( suara/sugata)