Puskesmas Benjeng Nyaris Hilangkan Nyawa Pasien Persalinan

 

Kepala Puskesmas : “ Bisa jadi ada oknum lakukan bisnis terselubung,”

Indonesia- Jawa Timur – Kabupaten Gresik. detikkasus.com – Pelayanan kesehatan buruk Puskesmas Benjeng hampir saja mengancam jiwa pasien persalinan. Selain dikeluhkan lambat dalam menangani pasien, puskesmas tersebut juga dinilai telah melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) pada pasien. Yakni merujuk pasien persalinan dengan cara halus ketingkatan yang lebih rendah, yang dilakukan oknum tenaga kesehatan Puskesmas itu.

Kejadian ini menimpa, Ahkni Rahayu (24) pasien persalinan asal Dusun Keborejo Desa Cermen Lerek Kecamatan Kedamean. Kejadian bermula ketika Ahkni yang sedang hamil tua, perutnya sakit serasa mau melahirkan akhirnya memutuskan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Benjeng, (6/10/2017) , sekitar pukul 17:00 WIB, dengan diantar Moch.Afandi suaminya. Namun sesampai di Puskesmas setelah dilakukan pemeriksaan, Akhni dipulangkan pihak Puskesmas itu.

“ Katanya belum ada pembukaan ketuban, saya dipulangkan,” kata Akhni usai melahirkan secara normal anak pertamanya di Bidan Praktek Mandiri, Rantiyani di Dusun Ngablak Desa Kedungrukem, (7/10), pada wartawan.

Di rumahnya di Dusun Nyayat Desa Bulurejo Kecamatan Benjeng selang tiga jam kemudian, perut Akhni kembali terasa sakit, dia kembali lagi mendatangi Puskesmas tersebut sekitar pukul 20:30 WIB. Namun, dia tetap mendapat perlakuan sama dari pihak Puskesmas. Dia dipulangkan lagi dengan alasan yang sama. Dengan bolak balik menaiki sepeda motor dengan suaminya kembali pulang.

Baca Juga:  Muscab IMDI Ke V : Nahkoda Baru Semangat Baru.

“ Perut terasa sakit sekali, tapi saya kembali disuruh pulang, katanya masih belum ada pembukaan ketuban,” ujarnya.

Dia akhirnya kembali pulang,  selang tiga jam kemudian perut Akhni kembali terasa sakit, dia kembali lagi mendatangi Puskesmas Benjeng. Hasil pemriksaan telah terjadi pembukaan ketuban 2 Cm sekitar pukul 23:30 WIB. Merasa tidak ditangani maksimal oleh tenaga kesehatan di Puskesmas itu. Dia akhirnya minta pulang. Tapi sebelum meminta pulang, ada oknum tenaga kesehatan di puskesmas itu, yang secara lisan mengintruksikan untuk pindah ke tempat bidan praktek mandiri di Dusun Ngablak Desa Kedungrukem. “ Bawa pindah ke Bidan Ranti di Ngablak saja, biar cepat mendapat penanganan,” tutur Akhni menirukan ucapan salah satu oknum di Puskesmas itu.

“ Di Puskesmas saat itu juga tidak mendapatkan obat apapun, hanya pemriksaan saja,” keluh Akni

Dengan kondisi perut sakit, Akhni dan pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membawa ke Bidan Rantiyani sesuai intruksi dari oknum tenaga kesehatan itu. “ Sempat kesasar tempatnya, karena awalnya tidak tau sama sekali tempat praktek bidan itu, hanya menuruti omongan tenaga kesehatan disana,”kata Akhni.

Baca Juga:  Kembali Turun Ke Jalan Wartawan Jaringan Jurnalis Independen (JJI) Giat Jumat Berkah Bagikan 250 Paket Nasi Dus Kepada Masyarakat di Jalan Sompok Kota Semarang

Soal surat rujukan, Akhni mengaku sama sekali tidak dikasih pihak Puskesmas. “ Tidak dikasih surat apapun, termasuk surat rujukan maupun hasil pemeriksaan,” ujar Akhni.

Sementara menanggapi hal ini pihak Puskesmas mengaku sudah melakukan SOP sesuai standar. Sri Harti, salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas itu mengatakan pasien dipulangkan karena belum ada pembukaan ketuban.

“ Pembukaan ketuban sampai 10 CM biasanya memakan waktu yang lama, kita menginruksikan untuk pulang dulu, karena rumahnya berdekatan dengan Puskesmas,” kata Sri Harti dengan didampingi Kepala Puskesmas, dr.Soni Hamzah.

Namun, Sri Harti mengaku tidak tau adanya oknum yang mengintruksikan untuk pindah ke praktek Bidan di Dusun Ngablak. “ Tidak tau setelahnya pasien mau pindah kemana, yang jelas pasien minta pulang, ya kita setujui,” aku Sri Harti.

Ada Bisnis Terselubung Antar Oknum

Sementara Kepala Puskesmas Benjeng, dr.Soni Hamzah mengatakan pihaknya tidak pernah mengintruksikan hal yang menyalahi aturan. Menurutnya jika merujuk pasien harus ketingkatan yang lebih tinggi.

Baca Juga:  Jelang Pemilihan Perbekel Babinkamtibmas Tingkatkan Sambang Menghimbau Warga Ciptakan Keamanan

“ Tidak seperti ini ada yang memindah pasien ke tempat yang tingkatannya lebih rendah,” kata dr.Soni Hamzah di kantornya, (10/10).

Dia melanjutkan bisa jadi ada bisnis terselubung antar oknum tenaga kesehatan sehingga merugikan pelayanan masyarakat dan nama baik Puskesmas.

“ Akan kita tindak dengan tegas, tolong pasiennya dibawa kesini mas,” tutur dr.Soni Hamzah pada wartawan.

Dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi pada pasien yang berobat di Puskesmas Benjeng. “ Tenaga kesehatan disini harus profesional dan bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan,” pungkasnya.

Sementara Ketua LSM HDIS, Andik Winarto tindakan oknum tenaga kesehatan yang mengintruksikan pasien persalinan ke tingkatan yang lebih rendah, membahayakan keselamatan pasien. “ Kalau bisa ditangani disitu, kenapa tidak ditangani di Puskesmas. Padahal peralatan medis di Puskesmas lebih menunjang daripada di tempat praktek bidan,” kata Andik.

Pasien persalinan lanjut Andik sangat berhubungan dengan nyawa seseorang. “ Salah penanganan sedikit, bisa menghilangkan nyawa seseorang,” ujarnya.

Dia menegaskan bakal menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat ini. “ Biar menjadi pembelajaran untuk semuanya, tempat pelayanan kesehatan jangan semberono,” tandasnya.Bersambung.ims/urp.
(Publish : Arif.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *