Tulungagung, Detikkasus.com – Kabaharkam Polri, Komjen Pol Drs Putut Eko Bayuseno SH, pulang ke tanah kelahirannya di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (15-06-2017).
Namun pulang kampung ini bukan dalam rangka mudik lebaran, melainkan untuk menyampaikan pesan Kapolri kepada masyarakat Tulungagung, khususnya kepada alim ulama.
Untuk itu, bertempat di Mapolres Tulungagung, digelarlah silaturahmi antara Komjen Pol Putut Eko Bayuseno, selaku Ketua Tim Rayon 1 Safari Ramadhan [Kontra Radikalisme] Polri, dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Tulungagung.
Kepada para tokoh, pria kelahiran Tulungagung pada 28 Mei 1961 ini, mengingatkan bahwa saat ini di Indonesia sedang dihembuskan isu-isu negatif terkait perbedaan.
“Baik SARA, krimininalisasi ulama, dan berbagai macam perbedaan, yang diutak-atik oleh masyarakat yang tidak menghendaki NKRI menjadi bangsa yang besar,” kata Komjen Pol Putut Eko Bayuseno.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang unik, dengan berbagai perbedaan. Bila perbedaan itu mulai diutak-atik, maka negara Indonesia akan menjadi negara mundur.
Oleh karena itu, Kabaharkam Polri mengajak masyarakat Tulungagung meniru filosofi orang Jawa dalam membangun rumah. Dimana dalam rumah orang Jawa pasti ada kayu yang membentang dan di atasnya ada bendera merah putih dengan disertai beberapa barang seperti padi, kelapa, pisang, dan lain-lain.
“Sampai beberapa lama, pasti barang-barang tersebut akan layu dan kering, tetapi Bendera Merah Putih tetap berkibar di atas bangunan rumah itu. Jadi harapannya, sesuai dengan pesan Kapolri, agar masyarakat Tulungagung tetap Merah Putih dan NKRI harga mati!” ungkap Komjen Pol Putut Eko Bayuseno. (PRIYA).