Detikkasus.com | Labuhanbatu-Sumut
Diruangan lantai dua paripurna gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara, ada Rapat Dengar Pendapat antara pihak perkebunan kelapa sawit, dengan puluhan masyarakat yang punya ternak lembu. “Pada situasi Rapat Dengar Pendapat tersebut, beberapa masyarakat menyebut ternak lembu miliknya tertembak senjata.”
Ternak lembu milik masyarakat ditembak dengan senjata rakitan pelurunya sejenis kelereng atau guli, sedangkan pelakunya diduga kuat Satpam yang benar-benar berpihak pada perusahaan demi untuk bertahan hidup. Kalaupun benci bangat dengan ternak lembu yang masuk kewilayah tanaman kelapa sawit, kan bisa diusir jangan main tembak ujar peternak didalam ruangan RDP dengan kesal
Pada situasi RDP seharusnya ada dua Perkebunan harusnya hadir sesuai data agenda yang diajukan masyarakat, akan tetapi. “PT Supra Matra Abadi (PT. SMA) tidak hadir pada RDP tersebut. Mungkinkah PT. SMA merasa bukan dalam kawasan NKRI, sehingga tidak perlu hadir untuk mengikuti undangan yang disampaikan DPRD.” Sedangkan dari PTPN lll dihadiri olek Jimmy Tarigan, Arif Sodikin dan Saragih
Disituasi RDP ada pihak Pemerintahan “H. AZHAR RAMBE S.E Camat Rantau Selatan, Hamdi Erazona Siregar Camat Bilahhulu, Ir.Rina dari Dinas Peternakan, Triyono Lurah Sidorejo. Kondisi RDP dipimpin Pak H. Fauzi Ketua Komisi Dua, kemudian ada H.Azmain S.P, Ir David Siregar, Enlanur Batu Bara, Saptono dan Mas’ud. kemudian dari beberapa lingkungan sekitar Dua Puluh Lima orang perwakilan masyarakat peternak lembu yang mengikuti situasi RDP.
Ditempat terpisah Erwin Siregar menyayangkan perbuatan penembakan ternak lembu, yang diduga dilakukan satpam demi kondisi memperjuangkan management perkebunan kelapa sawit. “Kemungkinan besar PT. SMA merasa berada dinegerinya sendiri, makanya management PT. SMA tidak hadir pada situasi RDP. Atau mungkin baginya gak ada apa-apanya anggota DPRD Labuhanbatu, sehingga management PT. SMA gak perlu menghadiri RDP, ujar Erwin (J. Sianipar)