Labura-Sumut I Detikkasus.com – Dilokasi proyek siluman tepatnya berada diwilayah Dusun 4 Desa Marbo Selatan, Kecamatan Marbo Kabupaten Labuhan Batu Utara (LABURA) Provinsi Sumatera Utara. Sankin arogannya pelaku sempat menyebut sesuatu bahasa, yang tidak layak disebut oleh orang yang punya pikiran sehat jasmani dan rohani. Kamis (26/1/2023).
Masih dilokasi proyek siluman, “Berkisar 3 orang berada diatas jembatan dan ternyata salah seorang diantara mereka, ada yang sangat keberatan karena situasi proyek dibidik layar camera handphone sang jurnalis. “Sambil menurunkan resleting celana pelaku berkata ini poto konxxlku ini sebut pelaku”.
“Belum sempat sasaran dibidik ternyata pelaku menaikkan resleting celana dan membalikkan badannya”. Dinding penahan tanah timbun untuk menyambungkan antara, badan jembatan proyek siluman malah terlihat ada yang retak memanjang, kemudian proyek ini disebut siluman karena tidak ada papan informasi atau pamflet proyek.
Setelah itu awak media bergegas ke wilayah Kantor Desa Marbo Selatan untuk menemui Kepala Desa guna konfirmasi, berhubungan Kepala Desa tidak ada diruangan Kantor Desa Marbo Selatan, akhirnya awak media mengkonfirmasi unsur pemerintahan desa marbo yang tidak ingin namanya ditulis.
Mengatakan, “Proyek yang ada diwilayah Dusun 4 awalnya kami usulkan kepada Bapak Bupati, melalui instansi badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), kalau tidak salah ingat proyek itu menggunakan anggaran diatas angka milyar, dan mengenai kondisi yang terlihat retak ini nanti kami sampaikan”.
“Dan mengenai bicara lantang ini nanti juga akan kami sampaikan secepatnya. Kami saja yang akan menyampaikannya orang bapak tidak usah pala ikut kelokasi, kami khawatir malah terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Kalau mengenai apa sebab pamflet proyek/papan informasi tidak dipasang gak tahu kami”, ujar sumber dan diaminkan yang ada disampingnya.
Ditempat terpisah salah seorang nara sumber mengatakan, “Pembangunan jembatan didusun 4 itu memang sangat layak disebut proyek siluman, sebab sejak dimulainya kegiatan pembangunan jembatan, sampai saat ini tidak ada pamflet proyeknya. Bahkan parahnya lagi terkait spesifikasi teknik pengerjaan kuat dugaan dilakukan asal-asalan”.
Kalau mengenai dinding penahan tanah timbun yang retak itu sebenarnya bukan hanya itu saja yang retak. Ada lagi pada bagian bawah penahanan badan jembatan sudah retak, dan sudah bolak balik dipoles atau disumpal dengan semen untuk menutupi bagian retak. Wuih ngeri kalilah kontraktor pelaksana di kegiatan jembatan ini.
Kontraktor pelaksana atau pengguna anggaran (PA) bahkan kuasa pengguna anggaran (KPA) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) dikegiatan jembatan ini, kemungkinan tidak pernah sedikitpun merasa takut karena kuat dugaan mereka sudah dilindungi oleh sang penguasa alam kegelapan. Ujar sumber sambil tertawa.
(J. Sianipar)