Detikkasus.com | Kabupaten Pelalawan, Pembangunan jalan semenisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya Kabupaten Pelalawan di Desa Teluk – Teluk Bakau, Kecamatan Kuala Kampar pada tahun 2013 lalu, diduga bahan praktek memperkaya diri.
Sebab sebagaimana temuan dilapangan, pada proyek tersebut ditemukan berbagai kejanggalan. Salah satunya, pengurangan volume ketebalan. Realisasi yang telah dilaksanakan ketebalan kurang lebih 6-7 CM.
Sesuai dengan data di RAB (rencana anggaran biaya) ketebalan seharusnya 40 CM, yakni ketebalan semenisasi 20 CM ditambah dengan ketebalan kuku 20 CM. Lalu pemasangan besi wiremes yang berdiameter 8 mili meter, tidak diletakkan dalam badan jalan semenisasi, melainkan hanya dipasang diatas existing. Kejanggalan lain yaitu, diudga tidak ada dipasang kayu cerocok, sehingga kondisi jalan semenisasi itu tidak bisa bertahan lama, ungkap warga yang tidak ingin namanya dipublikasikan.
Akibat dari berbagai kejanggalan itu, kendati tidak dilalui kendaraan berat seperti roda 4 empat keatas selain sepeda motor, kini kondisi jalan semenisasi itu sudah sangat memprihatinkan atas kerusakan yang sangat parah.
Ukuran jalan semenisasi itu, lebar jalan semenisasi 2.5 meter dan panjang semenisasi1.500 meter. Bangunan jalan semenisasi itu dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya yang sekarang bergabung di Dinas PUPR Kabupaten Pelalawan yang dikerjakan oleh CV. Prima Karya Sindo. Biaya sebesar Rp 1.912.845.220,62 dari dana APBD Kabupaten Pelalawan anggaran tahun 2013.
Kepala Bidang Cipta Karya T. Haryatomas ST yang dikonfirmasi diruang kerjanya Selasa (22/1/19) kepada media ini mengaku bahwa, jalan semenisasi itu rusak akibat pekerjaan proyek multi years (MY) dekat badan jalan tersebut. Saat proyek MY dikerjakan, terpaksa melewati jalan semenisasi itu, jawabnya. (Sona)