Proyek Jalan Lingkar Tuban Paket III Senilai Rp. 15. 383.965.000,- disinyalir Tanpa Rambu-rambu K3.

Detikkasus.com | Tuban – Pantuan media (KKR*red) selama beberapa hari di lokasi proyek jalan lingkar Tuban, nampak para pekerja tidak dilengkapi dengan peralatan keamanan dan keselamatan kerja (K3) seperti: helm, penutup telinga, masker dan kaca mata. Selain itu, pihak pelaksana proyek tersebut juga tidak memasang plang rambu-rambu peringatan untuk pengguna jalan. Padahal, proses pembangunan jalan dikerjakan siang hari, saat arus lalu lintas dalam kondisi padat.

“Ini bahaya, tidak ada plang rambu-rambu perbaikan jalan. Kalau kita ‘nyupirnya’ kurang waspada, bisa saja terjadi kecelakaan, karena pembangunan jalan tersebut terhubung ‘pas’ dari jalan raya”, kata seorang pengemudi truk yang melintas di ruas jalan tersebut pada Hari Kamis (24/10/2019).

Baca Juga:  Ciptakan Kamtibmas Kondusif Dengan Control ATM

Sesuai amanat undang-undang, seharusnya pihak pelaksana proyek pembangunan jalan tersebut mengedepankan faktor K3 kepada para pekerjanya, dan dalam hal ini pekerja atau Kontraktor paket III adalah PT. SUGIH WARAS JAYA yang beralamat di Dusun Jabung RT. 001 RW. 004 Desa Sugihwaras Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.

Diketahui, Terkait K3 dalam pelaksanaan proyek infrastruktur diatur dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi.

Baca Juga:  Semalam Bareng Mbak Ana Di Rumah Petani Hutan

Pada pasal 96 undang-undang tersebut disebutkan, setiap penyedia atau pengguna jasa konstruksi yang tidak memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan kerja dapat dikenai sanksi administratif berupa: peringatan tertulis, denda , penghentian sementara kegiatan proyek konstruksi, hingga pencantuman dalam daftar hitam serta pembekuan atau pencabutan izin.

K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja.

Terpisah, via ponsel Munir Maliki pemilik PT. SWJ Kepada detikkasus mengatakan, terkait Tukang ‘Klebet’ dan Safety, pihaknya mengaku ada, “karena tidak ada aktifitas mobil masuk, jadi tukang klebetnya gak ‘standby’ disitu,” akunya.

Baca Juga:  Konferensi Kades, Camat Widang: Kades Baru, 6 Tahun Kedepan Laksanakan Sesuai Visi Misi.

Munir menambahkan, “semua sopir membawa helper, saat truk masuk helper (kenek*red) turun mengawal truk masuk,” dalihnya.

“selama ini tidak ada kejadian kecelakaan, kata dia (Munir*red) semua helper berada pada gang pintu masuk aktifitas kerja, sesuai masing-masing paket, justru kalau milik SWJ tinggal masuk ke kanan saja,” pungkas Munir.

 

(AIM/Sumber*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *