Tanjabbarat l Detikkasus.com – Soal proyek pembangunan aspal di sp 1 dan sp 2 Desa Lampisi, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang menjadi sorotan mendapat tanggapan dari ketua komisi 3 DPRD Tanjabbarat dari fraksi partai amanat Nasional (PAN) Albert chaniago
Dia minta rekanan segera untuk memperbaiki,”tegasnya.
kita berharap jalan yang dibuat itu dari segi Kualitas dan kuantitas harus teruji.
dan apabila masih tahap pemeliharaan diharapkan Rekanan segera untuk memperbaikinya,”ujarnya singkat.
Diberitakan sebelumnya proyek pengaspalan jalan sp1-sp2 Lampisi kecamatan Renah Mendaluh belum lama rampung di kerjakan sudah rusak,Senin (9/12/2024).
Hal itu dikeluhkan warga setempat. Menurut warga proyek peningkatan jalan diwilayah nya tersebut baru saja selesai dikerjakan beberapa waktu lalu melalui sumber dana APBD Tanjab Barat 2024.
Warga juga menyayangkan proyek dengan nilai puluhan milyar rupiah tersebut sudah terjadi kerusakan dibeberapa titik pekerjaan.
” Ini kan proyek tahun ini pak, baru saja ini selesai dikerjakan tapi sudah ada yang rusak, ” keluh warga.
Warga juga meminta dinas terkait untuk lakukan kroscek langsung terkait hasil pekerjaan peningkatan jalan dari SP1 menuju sp 2 Lampisi.
” Kita minta dinas terkait kroscek pekerjaan ini, jangan hanya menerima laporan dari kontraktor saja, ” ujar warga.
Dari data yang berhasil dihimpun media ini, peningkatan jalan dari sp 1 menuju sp 2 Lampisi, kecamatan Renah Mendaluh dikerjakan oleh PT. Hanro dengan alokasi dana APBD Tanjab Barat 2024 kurang lebih sebesar 21 milyar.
Terpisah kepala dinas PUPR kabupaten Tanjab Barat, Apri Dasman saat dikonfirmasi mengatakan akan segera kroscek kelokasi terkait proyek yang dikeluhkan warga tersebut.
” Besok kita akan kroscek kelokasi, serta meminta pihak PT Hanro untuk lakukan perbaikan pada titik pekerjaan yang rusak, ” tegasnya.
Sayangnya pihak PT Hanro selaku pelaksana pekerjaan belum berhasil dimintai keterangan terkait buruknya kualitas pekerjaan pengaspalan di SP1 menuju jalan sp 2 Lampisi kecamatan Renah Mendaluh
Hingga berita ini diterbitkan belum ada penjelasan terkait proyek pengaspalan tersebut dari pihak kontraktor baik secara langsung maupun melalui via telepon. (Ben)