Kediri, detikkasus.com – Peperangan dengan menggunakan pihak ketiga atau yang biasa disebut Proxy War, seakan menjadi ancaman tersendiri bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan, bahaya itupun, saat ini tak segan-segan untuk berusaha memasuki kehidupan para pemuda atau pelajar, yang merupakan simbol generasi penerus bangsa.
Sehubungan dengan hal itu, Danrem 082/CPYJ, Kolonel Kav Gathut Setyo Utomo melalui kegiatan Sahabat Sejati gelombang II yang berlangsung di Yonif 521/DY, menghimbau seluruh peserta untuk tetap waspada dan berhati-hati akan ancaman bahaya tersebut.
“Ada 3 macam perang, Asimetris, Hibrida dan Proxy War. Nah, yang Proxy War itu yang lebih berbahaya,” terang Kolonel Gathut dihadapan ratusan peserta Sahabat Sejati.
Tak hanya itu, Danrem 082/CPYJ ini, juga mencontohkan beberapa hal yang diindikasikan terdapat beberapa hal yang sudah masuk ke ranah ancaman proxy war.
“Seperti halnya pandangan orang luar negeri ini, bahwa negara Indonesia tidak perlu diperangi. Cukup memanfaatkan suatu organisasi dengan menimbulkan kegaduhan di dalam negeri guna kepentingan asing,”jelasnya.“Ditambah lagi dengan adanya pergaulan bebas yang mulai merambah para pelajar atau pemuda,” terang Perwira Menengah dengan melati tiga di pundaknya ini. Sabtu, 21 Oktober 2017 di aula Mako Yonif 521/DY.
Kendati demikian, dirinya menghimbau seluruh peserta untuk tidak takut akan keberadaan ancaman bahaya tersebut. Menurutnya, terdapat beberapa cara yang dinilai sangat efektif untuk menangkal bahaya tersebut.
“Cara yang paling ampuh itu ialah, tumbuhkan rasa patriotisme, nasionalisme dan juga rasa cinta terhadap NKRI di dalam diri kalian,” kata Danrem. (Penrem 082/CPYJ).