Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Senin (29/06/2020) Bernat Panjaitan.SH.MHum Ketua PROJO Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Labuhanbatu. Menyikapi rentetan aksi mereka untuk melengserkan atau upaya membuat makar hingga fitnahan terhadap Ir.Jokowi Widodo, ‘Katanya sebenarnya mereka itu sudah sangat kewalahan atau ketakutan tidak dapat makan sebab keran atau pundi-pundi penghasilannya terkunci”. Mereka sudah tau Jokowi memang tampil untuk membangun NKRI.
Salah satu contoh kisah Gedung Granadi milik keluarga Cendana yang disita oleh negara. Keputusan untuk menyita tersebut dilakukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai tim eksekutor penyitaan. Kejadian tersebut mampu membuat mereka sangat shock, hingga berbagai upaya mereka lakukan asal Jokowi bisa bisa lengser. “Mereka mungkin tidak sadar bahwa pendukung Jokowi lebih mahir darinya”.
Paling sekitar seratus orang mereka itu yang bisa dtunggangi oleh nafsu haus kekuasaan aktor-aktor politik kotor, tetapi mereka tidak sadar kalau masih ada beribu simpatisan tanpa bayaran yang siap mengawal Ir.Jokowi sampai 2024 dan bisa jadi nambah satu periode lagi. Kita tetap optimis Ir. Jokowi menjadi pakta beliaulah Putra terbaik bangsa setelah Ir.Soekarno. Ujar BERNAT
Kami dari Projo Labuhanbatu mengecam tindakan mereka kemarin yang berbuat makar, dan usut tuntas siapa dalangnya. Kita tidak ingin lagi terjadi kudeta seperti semasa NKRI dipimpin Ir.Soekarno. “Apapun yang terjadi Projo Kabupaten Labuhanbatu bersama simpatisan siap menjadi garda terdepan untuk mengawal Pak Ir.Jokowi Pemersatu Bangsa mewujudkan NKRI kearah yang lebih baik lagi
Mereka hanya sebatas srigala-srigala yang haus kekuasaan berusaha membuat kerusuhan dan menyeret isu pelengseran Joko Widodo, sebagian massa yang ingin melengserkan Jokowi pada demonstrasi anti Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP, di depan Gedung DPR/MPR. Jangan sesukanya mereka saja, karena jelas Kami (Projo) dan segenap rakyat Indonesia lainnya tidak akan diam. Kami siap jika mereka mau coba-coba ganggu pemerintahanan ini, mereka jual kami beli ujar BERNAT (J. Sianipar)
