Detikkasus.com | Artikel
Kejuaraan MotoGP adalah kelas utama dari seri balapan Grand Prix Sepeda Motor. Grand Prix Sepeda Motor In Kejuaraan Dunia MotoGP atau kerap disebut sebagai MotoGP saja atau nama resminya FIM MotoGP World Championship. Acara balap motor yang pernah menjadi bagian dari kejuaraan Dunia Grand Prix Sepeda Motor. Hanya dua edisi yang pernah digelar di Indonesia yaitu pada tahun 1996 dan 1967. Dan pada tahun 2021 Indonesia menandatangani kontrak untuk menjadi tuan rumah MotoGP di sirkuit Mandalika,Lombok,Nusa Tenggara Barat. Terpilihnya Lombok sebagai salah satu tempat diselenggarakannya balap motor dunia MotoGP, disyukuri dan diapresiasi banyak warga. Kebanyakan warga Lombok menyambut antusias gelaran MotoGP berharap, keberadaan MotoGP di Lombok dapat memberikan manfaat bagi warga, khususnya untuk meningkatkan perokonomian melalui sektor pariwisata. MotoGP yang akan dilaksankan di Indonesia tepatnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat menimbulkan Pro dan Kontra antar masyarakat sekitar tempat pembuatan sirkuit dengan PT Indonesia Tourism Deploment Corporation (ITDC) dan pemerintah. Biaya yang harus di keluarkan Indonesia untuk pembuatan sirkuit Mandalika tidak lah sedikit dimana biayanya memakan lebih dari sekitar 3 triliun. Proyek sirkuit MotoGP mandalika membutuhkan lahan seluas 1175 hektar untuk pembuatan sirkuit. Dimana sekitar dua minggu yang lalu di Desa Kuta,Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah,Nusa Tenggara Barat warga melakukan penghadangan dan menghalangi aktivitas alat berat yang tengah melakukan pengerukan penataan lahan sirkuit dan warga juga memagar lahan untuk pembangunan lahan sirkuit MotoGP Mandalika di karenakan PT Indonesia Tourism Deploment Corporation (ITDC) dan pemerintah belum membayar beberapa lahan warga yang akan dijadikan lahan sirkuit. Ada sekitar 27 orang warga yang mengklaim memiliki lahan di lokasi tersebut dengan luas lahan yang berbeda-beda,semuanya memiliki dokumen berupa sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Warga meminta tanahnya di bayar sekitar RP70-100 juta tidak dengan ganti rugi atau dana kerohiman seperti sebelumnya. PT Indonesia Tourism Deploment Corporation (ITDC) selaku pengelola KEK Mandalika dan pemerintah sampai saat ini belum memiliki itikad baik untuk menyelesaikan persoalan lahan di lokasi tersebut. Sekitar beberapa hari yang lalu ITDC dan pemerintah sudah membayar lahan warga yang akan dijadikan lahan untuk sirkuit MotoGP sehingga pengerukan penataan lahan sirkuit di lanjutkan. Jika nanti ada warga yang mengaku tanah itu milik nenek moyangnya atau tidak memiliki sertifikat tanah yang resmi maka pemerintah dan ITDC menyuruh untuk menyelesaikan di jalur hukum atau pengadilan. Dengan adanya MotoGP di laksankan di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat, sudah tentu akan mendapat banyak manfaat dan keuntungan dari kejuaraan tersebut. Masyarakat Indonesia akan mendapat hiburan kelas dunia yang digelar di negeri sendiri. Selama ini, mereka harus pergi ke luar negeri guna menyaksikan secara langsung balapan tersebut. Kejuaraan itu juga akan membuat pariwisata Indonesia bergairah. Indonesia akan lebih dikenal dunia. Puluhan ribu penggemar MotoGP dan World Superbike dari seluruh dunia bakal berbondong-bondong ke Pulau Lombok untuk menyaksikan jagoannya berlaga. Potensi keuntungan atas dibangunnya sirkuit MotoGP di Mandalika yaitu makin banyak yang datang,makin banyak yang menginap dan berbelanja kalau sudah begitu maka pergerakan ekonomi Lombok menjadi baik dan lebih meningkat dan keuntungan bagi Negara Indonesia yaitu dari penyelenggaraan Moto GP ini adalah masuknya devisa yang tambah banyak ke Indonesia. Pasalnya mengingat bakal banyak pula para turis asing yang datang hanya demi melihat sang pembalap tercinta berlaga. Apalagi MotoGP diadakan di Lombok maka banyak turis akan menyempatkan diri berlibur di beberapa destinasi wisata di Lombok, dimana Lombok terkenal dengan keindahan pantainya dan itu bakal menguntungkan. Bukan hanya pemerintah saja yang dapat keuntungkan tetapi juga masyarakat sekitar sirkuit, perlu dirancang sebuah konsep pembangunan yang melibatkan masyarakat setempat. Ketika sirkuit sudah jadi, masyarakat lokal harus ikut menikmati keuntungan dari kejuaraan di sana. Mereka dapat ambil bagian dalam kejuaraan, misalnya menyiapkan akomodasi melalui penyewaan kamar atau rumah bagi turis, hingga bekerja di industri pariwisata atau masyarakat bisa membuat kerajinan khas Lombok yang bagus dan kelihatan mahal sehingga daya jual belinya tinggi dan itu pasti bakal di lirik oleh para turis yang menyaksikan MotoGP. Selain itu pada pembisnis yang berkecimpung dalam UKM kecil menengah jadi bisa diberdayakan. Mulai dari masalah pembuatan merchandise, penyewaan homestay dan lain-lain. Jika sirkuit MotoGP di Mandalika sudah selesai di buat kemungkinan bisa menampung ratusan ribu penonton. Kapasitas kursi penonton di stand utama sirkuit Mandalika rencananya bisa mengakomodasi 93.200 penonton. Kemudian, akan ada 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites yang mampu menampung 7.700 penonton. Mereka bisa menyaksikan para pembalap berpacu di lintasan sepanjang 4,31 kilometer (km) yang memiliki 1 lintasan lurus dan 18 tikungan.