Prilaku Agresif pada Remaja

Selasa, 12 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | Malang

Perilaku agresif tampaknya akan selalu muncul pada kalangan usia manapun, entah dari masa kanak kanak sampai masa dewasa awal. Perilaku agresif memang paling menarik perhatian dibanding sifat lain dari gangguan emosional dan perilaku. Perilaku agresif bisa bersifat verbal maupun nonverbal. Perilaku agresif yang nampaknya adalah memukul, berkelahi, mengejek, berteriak, tidak mengikuti perintah atau permintaan, menangis dan merusak. Perilaku agresif adalah bagian dari perilaku antisosial, mencakup beberapa macam tindakan agresif, ancaman, scecara verbal terhadap orang lain, perkelahian, perusakan, vandalis, pembakaran, kabur dari rumah, dan lain lain.

Perilaku ini biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor lingkungan di rumah atau sekolah, faktor biologis karena memang dia ada penyakit secara gangguan mental, ataupun faktor dari pengaruh budaya yang negatif. Misal ketika dia berada di rumah, dia tidak nyaman dengan gaya pengasuhan orang tua , merasa tidak diperhatikan, selalu terjadi keributan di dalam rumahnya, dan lain lain. Ketika di sekolah, dia tidak mendapat bimbingan serta arahan yang baik dari gurunya, teman teman yang tidak mendukung untuk membentuk perilaku yang baik, dan lain lain. Maka ketika di dalam kondisi seperti itu, akan berdampak pada psikologis sang anak. Dia akan sesukanya sendiri bertindak, tidak mempedulikan orang lain.

Baca Juga:  Kapolres Malang Menanam 2000 Bibit Cemara Udang Di Pantai Ungapan Dalam Rangka Polri Peduli Penghijauan

Perilaku agresif yang dilakukan oleh pelajar merupakan suatu masalah klasik yang berulang dan selama ini tidak pernah ada jalan penyelesaian untuk menghentikan kasus kasus kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar. Perilaku agresif ini biasanya didominasi remaja laki laku dibandingkan remaja perempuan. Hasil penelitia eksperimen Bandura, Ross, dan Ross (1961) membuktikan bahwa anak anak laki laki lebih meniru kekerasan fisik, sedangkan anak perempuan cenderung untuk meniru perilaku agresif verbal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa remaja laki laki secara signifikan lebih banyak berperilaku agresif dibanding remaja perempuan dalam hampir setiap kondisi.

Penelitian Meichenbaum (2006) menemukan bahwa remaja laki laki di Amerika melakukan mayoritas kejahatan dengan rasio prevalensi dengan remaja perempuan sebanyak 3:1 sampai 12:1 tergantung pada jenis pelanggaran kekerasan yang dilaporkan. Selain itu, kemunculan kasus kekerasan yang dilakukan oleh remaja laki laki empat kali lebih banyak dibandingkan dengan remaja perempuna di Pengadilan Anak Anak. Remaja laki laki juga lebih mungkin untuk mengekspresikan tindakan agresifnya dengan tindakan impulsif. Artikel Tempo (2014) memuat fakta bahwa tindak kekerasan saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Remaja dan bahkan anak-anak saat ini sudah banyak dilaporkan telah melakukan tindak kekerasan. Artikel tersebut menunjukkan fakta dan data sekitar 2.879 anak telah melakukan tindakan kekerasan dan harus berhadapan dengan hukum. Mulai dari rentang usia 6 – 12 tahun sebanyak 268 anak (9%), serta anak berusia 13 – 18 tahun sebanyak 829 anak (91%). Mayoritas pelaku tindak kejahatan didominasi oleh anak lakilaki sebanyak 2.627 anak (91%) dan anak perempuan sebanyak 252 anak (9%).

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Melaksanakan Pengamanan Pordes ( Pekan Olahraga Desa ) 2017 Di Desa Banyupoh

Penangan dari kasus agresif ini harus di dasari dari latar belakang masalah anak tersebut. Apabila dia agresif karena gaya pengasuhan dari orang tuanya ketika di rumah, tetapi ketika di sekolah justru dia terlihat anak yang sangat baik. Berarti dari pihak orang tuanya, harus merubah gaya pengasuhan tersebut. Bisa jadi karena orang tua terlalu ototoriter, sehingga anak merasa tidak mendapat kebebasan seedikit pun. Atau karena orang tuanya yang terlalu sibuk sehingga anak tidak merasa mendapat kasih sayang yang utuh dia akan memberontak semaunya dia. Orang tua nya harus membuat rasa nyaman di lingkungan rumahnya, agar anak tersebut bisa merasakan kenyamanan dan kasih sayang yang utuh. Orang tua juga bisa memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana menyalurkan emosi anak. Ketika anak merasakan kesedihan, biarlah anak itu menangis sekencang kencangnya agar dia merasa puas telah mengeluarkan emosi kesedihan itu. Atau ketika dia hendak ingin marah, biarkan emosi itu dia keluarkan. Edukasi itu penting diterapkan dari ketika masih masa kanak kanak, agar ketika remaja dia sudah tau bagaimana dia melampiaskan emosi itu dan mengurangi perilaku agresif. Pada saat di sekolah, guru pun harus ikut membantu memberikan perhatian kepada anak muridnya serta memberikan bimbingan yang sesuai dari latar belakang anak tersebut bermasalah. Ketika anak sudah beranjak dewasa, nantinya secara emosional dia akan mengerti bagaimana dia akan melampiaskan emosinya, cara berinteraksi yang tepat dengan teman sebayanya, dan juga mendapat kasih sayang dari orang tua dan gurunya.

Baca Juga:  Prajurit Desersi Bawa Senapan FNC Dan Granat Dibekuk Polisi Militer

 

Penulis : Aninta Putri Salsabila

Fakultas : Psikologi

Universitas : Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

Potret Pilkada Bojonegoro Dari Masa ke Masa
Lapor Bawaslu, Timses Paslon Tunggal Pilwako Pangkalpinang Diduga Lakukan Money Politik
Pemerhati Sosial Publik Aceh, Minta Kejati Aceh, Kawal Dan Awasi Adanya Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa Di Tahun 2023 Lalu
Warga Tangkap Pelaku, Bagi-Bagi Uang Dari Tim 02 “JEFRI – HAIKAL”
Ini Harapan Pj Bupati Aceh Utara Usai Lantik Dirut PT. Pase Energi Migas
Tingkatkan Patroli Terpadu, Kapolres Cek Langsung Sejumlah TPS Rawan Di Aceh Utara
GTT Bantah Pembayaran Honor Di Potong Dan Di Politisi, Vika Liondry : Itu Tidak Benar
Ada Apa, Dengan Pemerintahan Desa Tobat Biografi, Anggaran Dana Desa Tidak Di Pasang.

Berita Terkait

Rabu, 27 November 2024 - 14:20 WIB

Potret Pilkada Bojonegoro Dari Masa ke Masa

Rabu, 27 November 2024 - 11:51 WIB

Lapor Bawaslu, Timses Paslon Tunggal Pilwako Pangkalpinang Diduga Lakukan Money Politik

Rabu, 27 November 2024 - 11:49 WIB

Pemerhati Sosial Publik Aceh, Minta Kejati Aceh, Kawal Dan Awasi Adanya Dugaan Kasus Korupsi Dana Desa Di Tahun 2023 Lalu

Rabu, 27 November 2024 - 11:48 WIB

Warga Tangkap Pelaku, Bagi-Bagi Uang Dari Tim 02 “JEFRI – HAIKAL”

Rabu, 27 November 2024 - 11:47 WIB

Tingkatkan Patroli Terpadu, Kapolres Cek Langsung Sejumlah TPS Rawan Di Aceh Utara

Berita Terbaru

Uncategorized

Potret Pilkada Bojonegoro Dari Masa ke Masa

Rabu, 27 Nov 2024 - 14:20 WIB