Detikkasus.com l Di tengah kondisi pandemik Covid-19 banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan dapat dilakukan di rumah, seperti contohnya ialah, melakukan tanaman hodroponik yang memang kian popular keberadaannya di tengah masyarakat.
Tanaman ini kian digemari masyarakat. Akan tetapi masyarakat di Desa Kloposawit, belum banyak yang mengetahui tanaman hidroponik, sehingga PMM UMM Kelompok 8 berinisiatif ingin mensosilisasikan dan mengenalkan pada masyarakat, khusunya di Desa Kloposawit, tentang manfaat dan prospek bisnis tanaman hidroponik.
Hidroponik sendiri diambil dari kata hydro yaitu air dan ponous yakni kerja.
Sesuai dengam makna tersebut hidroponik menjadi suatu teknologi pertanian yang menggunakan air, oksigen, dan juga nutrisi.
Penanaman dengan cara hidroponik memang memiliki banyak kelebihan dibandingkan penanaman secara konvensional.
Penanaman dengan cara hidropinik mampu mengefisiensi lahan, kualitas hasil tanaman lebih bersih, penggunaan pupuk juga air makin efisien, mudah dalam pengendalian hama dan penyakit, juga tidak membutuhkan tanah yang banyak.
Hasil tanaman hidroponik memang memiliki harga yang lebih mahal, lantaran sangat alami dan tidak mengandung pestisida.
Tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan membuat bisnis tanamaan hidroponik kini menjanjikan.
Selain itu Styrofoam dan gelas minuman bekas paling sering numpuk di rumah atau kos-kosan dan berakhir jadi sampah.
Padahal kita bisa manfaatkan lagi jadi tempat menanam bibit atau sisa bahan dapur.
Menurut kami, budidaya tanaman hidroponik ini memang perlu ketekunan dan perhatian yang ekstra, karena harus mengecek kekeruhan nutrisi dalam air.
Misalnya jika jika tanaman masih kecil maka TDS-nya harus di angka 300 ppm (part per million.
Semakin besar tanaman maka TDS-nya juga akan ditambah dengan cara ditambah nutrisi, ketika sudah siap panen TDS di atas 1000 ppm lebih.
Hasil tanam hidroponik yang kami lakukan selama 1 bulan sejauh ini cukup memuaskan, karena sayuran kangkung dan sawi pakcoy sudah berhasil dan sebagian sudah dipanen.
Dengan semangat tinggi, kami PMM kelompok 8 gelombang 7 mencoba untuk mensosialisasikan dan mempraktikan apa yang telah kami pelajari dan alami selama 1 bulan penanaman tanaman hidroponik kepada masyarakat, di Desa Kloposawit, yang kita lakukan dengan cara door to door atau mendatangi rumah warga.
Masyarakat juga sangat antusias dan mendukung apa yang kami sampaikan dan jelaskan.
Kami menjelaskan, mulai dari pembibitan dan penyemaian serta cara-cara perawatan yang baik hingga panen.
Dan yang terakhir harapan kami adalah, setelah melakukan sosialisasi tanaman hidroponik, semoga kedepannya masyarakat dapat pengembangkan dan menjalankan tanaman hidroponik sebagai alternatif solusi pangan sehat bagi masyarakat, khususnya di Desa Kloposawit, serta tidak menutup kemungkinan menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. (Tim)