PPKM (Pelan-pelan Kami Mati)

Kediri l Detikkasus.com – Lonjakan tajam kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia setelah momen lebaran Idul Fitri tahun 2021 membawa dampak yang begitu sigifikan, diperburuk dengan kondisi masyarakat Indonesia yang masih sangat minim untuk taat protokol kesehatan, penyebar berita hoax bertebaran dimana mana, membuat pemerintah harus mengambil keputusan darurat untuk memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Kurang siapnya pemerintah dalam memberlakukan PPKM ini membuat banyak rakyat kalangan bawah justru berteriak kesusahan, peraturan demi peraturan yang dikeluarkan justru memberatkan rakyat kecil. Banyak sekali dari mereka yang tidak bisa keluar rumah karna PPKM dan akhirnya bingung apa yang harus mereka makan besok , apa yang akan mereka berikan kepada anak dan istri mereka, dan bagaimana cara mereka membayar uang sekolah anak- anak mereka.

PPKM yang seharusnya bisa menjamin keamanan kalangan bawah untuk tetap sehat dan terhindar dari penyakit, justru membawa penyakit baru bagi mereka, PPKM bagi mereka bukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, tapi bagi mereka PPKM mengarah kepada “Pelan Pelan Kami Mati”.

Baca Juga:  Peristiwa Tewasnya Supir Truk Pasir di Pinggir Sungai Brantas Kediri

Bukan tanpa alasan mereka beranggapan demikian, sudah sering di temukan pedagang- pedagang kecill kesusahn untuk berjualan, rakyat-rakyat kecil susah untuk mencari kerja karna pembatasan kegiatan yang pemerintah canangkan. Situasi lebih diperburuk dengan adanya penyebar berita- berita dusta, yang membuat masyarakat tidak mau untuk patuh terhadap protokol yang ada, dan akibatnya virus tersebut semakin naik angkanya, dan PPKM ini tidak bisa berakhir begitu saja.

Sesungguhnya penderitaan yang dirasakan rakyat kecil sekarang bukan hanya salah pemerintah saja, banyak orang- orang diluar sana yang menyebarkan berita tidak benar, membuat banyak orang tidak patuh terhadap protokol kesahatan yang ada yang membuat pemerintah tidak bisa untuk menghentikan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Akibat ulah orang- orang yang tidak bertanggung jawab ini, rakyat kecil harus menanggung akibat ketika arti PPKM bagi merka ternyata menjadi “ Pelan Pelan Kami Mati “.

Baca Juga:  Operasi Gabungan di Wilayah Hukum Polres Kediri, "215 Kendaraan Angkutan jalan, Terdapat 29 Pelanggaran"

Ketika orang-orang kaya berteriak protokol kesahatan, justru rakyat kalangan bawah berteriak untuk makan, namun para pejabat seolah tak acuh, ketika dimasa sulit seperti ini banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan, banyak dari mereka yang justru menghabiskan uang yang tidak sedikit untuk memajang muka mereka pada spanduk-spanduk pinggir jalan, entah keman perginya hati Nurani mereka, bukan rakyat tidak tau tujuan apa yang mereka selipkan dibalik spanduk-spanduk itu, masa pemilihan umum masih jauh kenapa mereka lebih memilih untuk menghabiskan banyak uang untuk itu padahal sebenarnya mereka bisa gunakan uang sebanyak itu untuk orang – orang yang menjerit butuh makan.

Bahkan ada wakil rakyat yang menghabiskan banyak uang hanya untuk baju kerja yang mereka pakai, ditengah kondisi masyarakat yang kelaparan dan butuh makan. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah semakin memudar, di tambah lagi ketika timbul kasus Bantuan Sosial yang seharusnya bisa menjadi harapan hidup masyarakat kecil untuk bisa makan justru dikorupsi oleh seseorang yang bahkan hidupnya serba ada, dan bahkan sekarang ia meminta untuk terbebas dari segala tuduhan yang ada, apakah ini manusia ? tapi kenapa rasa malu nya tidak ada?.

Baca Juga:  PMM UMM 37 Gelombang 9 2021 Bantu Promosi Donor Darah Sukarela (DDS) di Ngantang

Jadi ternyata banyak sekali pekerjaan rumah pemerintah yang harus segera di selesaikan agar masyarakat kalangan bawah bisa merasa aman dari virus covid – 19 dan mereka bisa merasa aman dari mati karna kelaparan. Penyebar berita dusta harus segera ditindak agar masyarakat lebih patuh dengan protokol kesehatan yang ada, para wakil rakyat seharusnya bisa lebih memikirkan rakyat disetiap kebijakan yang mereka ambil jangan sampai karna nafsu ingin berkuasa mereka justru menelantarkan rakyatnya dan akhirnya rakyat menjadi tidak percaya bahwa mereka punya wakil rakyat yang bisa mereka percaya.

Reporter : Dwi Setyoningsih (Mahasiswi IAIN KEDIRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *