detikkasus.com | Provinsi Jabar – Kabupaten Kuningan – Tadi malam kabarnya Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Markas Cabang Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sambangi Kantor Pemuda Pancasila (PP) sehingga terjadi keributan.
Akibat dari kejadian tadi malam itu ternyata berbuntut panjang hingga akhirnya kantor markas cabang LMPI Kabupaten Kuningan yang beralamat di Desa Sadamantra kembali di sambangi PP tadi siang sekitar jam 14.00 Wib, disaat hujan lebat dan tidak banyak anggota LMPI yang ada dikantor, yang ada hanya beberapa orang saja.
Hal tersebut dikatakan anggota LMPI Kabupaten Kuningan yang terlibat pertikaian Sablon, Kamis (8/11/2018) di Kuningan.
Ada 3 personil anak LMPI yang babak belur dihajar dan dikeroyok oleh anggota PP. Puluhan personil pengamanan pun baik dari Kodim, Koramil, Polres dan Polsek dengan terpaksa mengeluarkan tembakan ke udara beberapa kali guna pelerai penyerangan itu.
Tonton : PP Bentrok Dengan LMPI Kabupaten Kuningan, Ini Ceritanya
https://youtu.be/u-1xtqNEQYU
Menurut Sablon awal dari adanya pertengkaran dan penyerangan antara LMPI dengan PP itu diawali dari adanya kesalahan pahaman pribadi antara ketua PAC PP Kecamatan Jalaksana Ridwan dengannya, tentang adanya proyek pembangunan kandang ayam seluas 12 hektar yang kabarnya pemiliknya adalah orang Korea yang diduga kuat tidak memiliki ijin.
Merasa proyek yang dimiliki oleh orang Korea tersebut koordinasinya berdua antara Ridwan PP dan dirinya (Sablon sebagai orang daerah setempat) tetapi setelah cair dikabarkan dirinya malah tidak diajak ajak.
Akhirnya dirinya sempat menanyakan kepada Ridwan. “Atur proyek tersebut bareng-bareng makan wae ulah kusorangan (dalam bahasa Sunda) atuh proyek teh bareng-bareng makan wae biar kita sama sama,” ujar Sablon.
Tetapi jawaban Ridwan malah tidak enak dengan bahasa “Ges atuh rek makan mah tinggal makan wae hayangna dimana”.
“Dengan perkataan saya merasa tersinggung, karena menurut yang saya maksud itu bukan mau minta makan tapi ikut di proyek bareng-bareng agar bisa makan bersama,” aku Sablon.
Dari perkataan itu akhirnya Sablon mendatangi Ridwan di kantor PAC PP Jalaksana, Selasa malam Rabu (6/11/2018) sekira pukul 19.00 Wib dan terjadi percekcokan yang berujung kepada perkelahian pribadi di dalam ruangan.
Karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan lanjut Sablon, akhirnya beberapa anak LMPI menyusul ke PAC PP Jalaksana, namun setibanya di sana baik anak LMPI ataupun anggota PP tidak bisa berbuat apa-apa karena salah itu dianggapnya pribadi.
Bahkan dengan lantang Sablon pun mengatakan bahwa ini urusan pribadi bukan lembaga.
Setelah selang beberapa jam kata Sablon mungkin sekitar Pukul 22.00 Wib dan melihat kondisi yang tidak memungkinkan dan supaya konflik tidak berkepanjangan akhirnya Ketua LMPI pun memanggil Ridwan sebagai Ketua PAC PP Jalaksana untuk datang dan hadir ke Sekretariat LMPI, agar pertengkaran itu disudahi dan menyikapi dengan sikap Arip dan dewasa.
“Alhamdulilah Ridwan ataupun saya bisa berdamai bahkan dibubuhkan dalam kertas kesepakatan kedua belah pihak dan Ridwan pun mohon maaf atas kehilapannya selama ini pada saya,” ujar Sablon.
Namun entah kenapa keesokan harinya, Rabu (7/11/2018) sekira pukul 14.00 Wib disaat hujan lebat dan tidak banyak anggota LMPI yang ada puluhan anggota PP melakukan penyerangan ke kantor LMPI dengan membabi buta hingga ada yang terluka.
Dugaan lain muncul bahwa kabarnya ada orang yang memanfaatkan situasi hingga dianggapnya bahwa PP diserang anggota LMPI sehingga terjadi pertikaian.”Ada juga yang mengatakan bahwa proyek PP merasa diusik anak- anak LMPI,” tandas Sablon.
Diperoleh keterangan ternyata kabarnya proyek kandang ayam yang berada di Sangkanerang dengan luas 12 hektar berada di tengah-tengah pemukiman warga itu tidak memiliki ijin resmi dan masyarakat kabarnya pernah komplen, karena dampak dari pencemaran lingkungan nantinya akan bau menyengat kotoran ayam dan keluhan itu berdatangan dari warga kepada kantor LMPI untuk bisa di pertanyakan legalitasnya.
Apalagi kandang ayam dengan luar 12 hektar itu dimiliki oleh orang Korea dilaksanakan oleh PP. Akhirnya tersiar kabar bahwa pertengkaran itu murni pribadi bukan lembaga dan anak LMPI mempertanyakan legalitas proyek yang tidak berijin itu, niatnya membantu keluhan masyarakat, tetapi paktanya anak anak Pemuda Pancasila malah merasa terusik dan dianggapnya proyek PP diobok bok anggota laskar.
Dari kejadian itu akhirnya 3 anggota LMPI yang luka langsung di visum dan langsung laporan kepada pihak Polres Kuningan guna pengusutan lebih lanjut tentang siapa saja yang terlibat dalam penyerangan dan siapa aktor dibalik insiden ini.
Sementara itu Ketua Markas Cabang LMPI Kabupaten Kuningan U. Hermawan saat diminta tanggapannya mengenai insiden ini, mengatakan murni penyerangan pada LMPI.”LMPI sidikitpun tidak terlibat
tentang tragedi semalam, dan kalaupun dianggap akibat proyeknya PP merasa terusik, Saya dan anggota LMPI tetap akan memperjuangkan harapan rakyat bahwa proyek itu dihentikan dan kalaupun tetap dipaksakan dilaksanakan ya silahkan saja tetapi tempuh dulu prosedurnya,” akunya.
Laporan: Anja/Sudarto/Tim 9 Kuningan