Berakibatkan Mata Pencarian Masyarakat Pertanian, Di 4 Dusun Menjadi Rusak Tanam Pertanian Milik Rakyat.
Birem Bayeun |Detikkasus.com -Cukup sangat miris kejadiannya, setelah dengan aksi segerombolan polisi yang datang ke desa gampong alue canang kecamatan birem bayeun kabupaten aceh timur itu. Dengan melakukan penggerudukan terhadap masyarakat pengusaha yang sedang mengais rezeki tersebut, untuk membangun perekonomian masyarakat kecil.
Yang kurangnya lapangan pekerjaan yang tidak terciptanya, perekonomian rakyat. Dengan secara tidak adanya memiliki pelayanan, pengayoman perlindungan masyarakat menjelang pemilu kada serentak tahun 2024 ini. Terkait pemberitaan yang sempat pernah terjadi terbit di media masa online di aceh ini, berjudul. Dengan adanya, atas tindakan terlalu arogan. Segerombolan polisi hentikan usaha minyak mentah milik masyarakat kecil di alue canang, polisi lakukan pembuangan minyak mentah ke alur aliran sungai kecil cemari lingkungan pertanian rakyat. Terbitan pada tanggal, Rabu 08/09/2024 beberapa hari yang lalu.
Dengan aksi segerombolan polisi polres langsa itu, yang telah di perbuat olehnya mereka. Pada senin 07/09/2024, dan pada Selasa 08/09/2024 tersebut. Dua hari berturut-turut, tanpa adanya rasa memiliki pelayanan. Pengayoman, perlindungan terhadap masyarakat indonesia provinsi aceh ini. Yang di pimpin oleh, kapolres langsa. AKBP Andy Rahmansyah, SIK. SH, MH itu. Yang di damping para-para kasat se-polres langsa, dengan lakukan tindakan penggerudukan terhadap masyarakat pengusaha keci di desa gampong alue canang tersebut.
Polisi polres langsa juga, harus bertanggung jawab. Atas pembuangan minyak mentah, yang selama ini. Hasil pengumpulan masyarakat pengusaha, yang sedang mengais rezeki. Setetes demi setetes, tanpa adanya rasa memiliki pelayanan. Pengayoman, perlindungan masyarakat kecil itu. Polisi membuang minyak mentah yang berasal dari tumpukan drom-drom milik masyarakat, ke alur aliran sungai kecil.
Berakibatkan atas pembuangan minyak mentah itu, kini telah tercemarlah lingkungan ke sekitar wilayah empat dusun desa gampong alue canang tersebut. Maka,l dari itu pula, mata pencarian pertanian milik masyarakat di empat dusun itu. Kini telah terancam, tidak bisa melakukan melanjuti pemanenan dengan hasil mereka kerjakan.
“Coba bapak-bapak boleh pikirkan, dengan kehidupan kami. Sebagai rakyat petani di alue canang ini, apa ada pihak-pihak polisi pikirkan dengan kehidupan kami. Sebagai masyarakat kecil, dengan atas tindakan yang mereka lakukan. Bukan kami, masyarakat kecil ini melarang. Cuma pikirkan lah, dengan hasil tanaman yang kami telah kerjakan. Selain kami mengais rezeki, kami juga bercocok tanam. Untuk menghidupi keluarga anak-anak kami, yang masih sekolah.
Kalau sudah terjadi seperti ini, tanaman kami masyarakat alue canang di empat (4) dusun ini. Telah rusak, akibat adanya pembuangan minyak mentah yang telah mencemarkan lingkungan. Ke tanaman pertanian kami. Apa mau pihak polisi-polisi itu bertanggung jawab, atau untuk melakukan ganti hasil tanaman kami”. Pungkasnya, masyarakat itu. Yang sebagai nara sumber, juga enggan namanya mau disebutkan satu per/satu. Kemarin rabu malam kamis 11-12/09/2024, sekitar pukul.22.36.wib salah satu tempat cafe dikota langsa.
Menurut bung karo-karo, dari pihak ketua pengurus bidang biro investigasi monitoring & intelijen (IMI) lembaga badan peserta hukum reclasseering indonesia (L.BPH.RI) komisariat daerah (komda) langsa. Menyimpulkan hasil himpunan informasi yang telah didengarkan, keluhan-keluhan masyarakat pengusaha kecil di Gampong alue canang kecamatan birem bayeun aceh timur itu. “Dengan cara tindakan aksi, penghentian minyak mentah, dengan sistem penggerudukan tanpa adanya toleransi terhadap masyarakat tersebut di alue canang. Saya sebagai, pihak pengamatan publik dan masyarakat. Meminta tegas kembali, kepada bapak kapolri listiyo sigit prabowo.
Segera mencopot, kapolda aceh irjend ahcmad kartiko. Ini bukan jaman intervensi dan bukan jaman lagi, menakut-nakuti masyarakat. Di mana letak adanya polri presisi, yang katanya harus melayani. Mengayomi, melindungi masyarakat. Yang terkesan bergaya ala premanisme, polri itu terdiri dari presisi untuk rakyat. Bukan untuk, menggulung masyarakat masyarakat yang sedang berusaha untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat. Apakah bapak kapolri jenderal listiyo sigit prabowo hanya tinggal diam saja, kalau hanya tinggal diam saja. Lebih baik, bapak kapolri tersebut. Mundur saja, dari jabatannya”. Pungkasnya, menegaskan secara publik kepada wartawan media online ini. Kamis 12/09/24/024, sekitar pukul.16.30.wib.
(Pasukan Ghoib/Team)