Detikkasus.com | Jambi – Aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Payo Selincah, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi, membuat warga sekitarnya merasa terganggu, pasalnya opersi PLTU milik PT Rimba Palma Sejahtera ini berada di tengah pemukiman warga, hingga kerab kali mengeluarkan suara kebisingan dari pagi hingga malam hari.
Selain suara kebisingan, warga sekitar juga mengeluhkan aktivitass mobil truck pembawa alat dan bahan bakar PLTU yang bertonase melibihi kapasitas yang keluar masuk melintasi jalan lingkungan warga, akibatnya sebahagian jalan di lingkungan tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah dan berdebu.
Bahkan menurut penuturan warga sekitar, keluar masuknya mobil truck di jalan kecil ini juga kerab mengancam keselamatan warga khususnya anak-anak.
Ironisnya lagi, sejak 2013 lalu hingga saat ini, warga Payo Selincah terpaksa menghirup udara kotor setiap harinya. Hal ini dikarenakan polusi dari pembuangan limbah asap pabrik PLTU.
Akibat dari asap pembuangan tersebut warga sekitar kerab mengalami iritasi kulirmt, sesak nafas hingga batuk.
Menanggapi hal tersebut, Pjs Wali Kota Jambi M. Fauzi Kamis lalu (19/04) langsung menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) ke perusahaan tempat beroperasinya PLTU.
Dengan didampingi oleh pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota dan Provinsi Jambi, Pjs Wali Kota Jambi M. Fauzi meninjau langsung sejumlah aktivitas perusahaan milik pihak swasta tersebut.
Setelah melakukan peninjauan, Fauzi kemudian meminta pihak PLTU untuk menjelaskan semua persoalan yang dikeluhkan warga. Hearing pun berlangsung di salah satu ruang rapat milik perushaan PLTU.
Dihadapan manajemen PLTU, Fauzi menanyakan kebenaran akan aktivitas mobil truck yang membuat jalan warga rusak dan berdebu, suara kebisingan mesin, serta polusi limbah asap PLTU.
“Terkait persoalan ini, tentu kami tidak ingin mendengar hanya dari salah satu pihak, yakni warga, tentu kami ingin mendengar juga dari pihak perusahaan, bagaimana menyikapi keluhan warga terkait aktvitas PLTU ini,” ujar Pjs Wali Kota Jambi M. Fauzi di hadapan manajemen PT RPS.
Dikatakan HRD PT Rimba Palma Sejahtera (PLTU), Muhamad Galih Akram, dirinya mengakui bahwa persolan keluhan warga di Payo Selincah sudah berlangsung selama satu tahun.
“Sebenarnya ini persolan lama pak, sudah hampir satu tahun, dulu pernah minta kontribusi dan kita beri berupa sembako, namun ribut. Karena permintaannya harus adil dan merata dalam satu RT tersebut, karena ribut distoplah oleh ibu Camat, dan kemudian minta lagi pergantian rumah retak dan jalan rusak, dalam hal ini kita penuhi, kita bagi dua sama PLN pada waktu itu pak, kami mengaspal jalan, PLN yang memperbaiki rumah retak,” jelas Galih.
Namun saat ditanya terkait dampak suara kebisingan dan polusi asap, dirinya mengatakan sampai sejauh ini masih menunggu intruksi dari pihak dinas terkait.
“Untuk tanggapan itu kita sekarang masih diterima dulu, kita kan juga masih dalam proses penyidikan dari pihak berwajib dan terhadap pemerintah setempat mengenai dampak lingkungan dari perusahaan kita, kita menunggu dari DLH lah,” katanya.
Agar persoalan ini segera selesai, M. Fauzi meminta pihak PLTU untuk tidak mengabaikan keluhan warga, dirinya mengimbau agar perusahaan lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan warga.
“Ya yang namanya Investor yang beroperasi di lingkungan warga, idealnya mensejahterakan warga, bukan membuat derita warga, kan itu kata kuncinya pak, jadi tolong ini diperhatikan,” imbaunya.
Secara tegas Fauzi mengatakan, dirinya akan segera mengumpulkan pihak dinas terkait dan pihak PLTU untuk membahas bersama masalah polusi udara dan suara kebisingan PLTU di lingkungan warga tersebut.
“Secepat mungkin nanti saya akan kumpulkan dinas terkait, nanti duduk bersama pihak PLTU, kita bahas masalah ini,” tandasnya.
Sementara, ditempat berbeda Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, Ardi mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan (ita).