Detikkasus.com | Bertempat dia Aula Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lancang Kuning jl. Gunung Merapi, Bumiayu Kota Dumai dilaksanakan Acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru TA 2018/2019
Salah satu Acara Pengenalan Kehidupan Kampus yang ditaja oleh panitia adalah pemberian materi tentang 4 Pilar Kebangsaan. Pemberian materi tentang 4 Pilar Kebangsaan dilaksanakan pada hari Jum’at, 31 Agustus 2018 pukul 19.00 sd 20.30 Wib. Sebagai Narasumber panitia mengundang Danramil 01/Dumai Kapten Arh M.I Daulay.
Acara dimulai tepat pukul 19.00 Wib,pada penyampaiannya Kapten Arh M.I Daulay menyebutkan ada 4 Pilar Kebangsaan yaitu :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia
4. Bhinneka Tunggal Ika.
Narasumber juga mengupas satu demi satu 4 Pilar Kebangsaan.
1.Pancasila merupakan pilar pertama untuk kokohnya negara dan bangsa Indonesia. Pemikiran dasar mengapa Pancasila berperan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sila yang terdapat dalam Pancasila menjadi belief system.
Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama sehingga dibutuhkan belief system mengakomodir keberanekaragaman tersebut.
2.UUD 1945
UUD 1945 merupakan pilar kedua dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Tentu saja sebagai Mahasiswa perlu memahami makna yang terdapat pada Pembukaan UUD tersebut.
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Para pendiri bangsa kita memilih negara Kesatuan sebagai bentuk Negara Indonesia melalui berbagai pertimbangan.
Alasan utama adalah karena sejarah strategi pecah belah ( devide et impera) yang dilakukan oleh Belanda bisa berhasil karena Indonesia belum bersatu pada masa penjajahan.
Terbukti setelah negara Indonesia berbentuk kesatuan, taktik pecah belah tersebut dapat dipatahkan, inilah yang menjadi dasar dalm membentuk negara kesatuan.
4. Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia memiliki semboyan ” Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua. Semboyan ini pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular seorang pujangga kerajaan Majapahit pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk 1350-1389.
Pada Masa itu pemerintahan kerajaan Majapahit menjadikan sesanti Bhinneka Tunggal Ika menjadi prinsip hidup mereka. Hal ini untuk mengantisipasi perpecahan di masyarakat ya memang terdapat keanekaragaman agama, suku, adat dan budaya.
Pada sesi tanya jawab terlihat Mahasiswa sangat antusias memberikan pertanyaan seputar materi 4 pilar kebangsaan dan dijawab oleh narasumber, akan tetapi karena keterbatasan waktu hanya beberapa Mahasiswa yang mengajukan pertanyaan.
Diakhir ceramahnya pria kelahiran Sosa, 12 September 1976 tersebut menyampaikan kepada Mahasiswa agar terus menanamkan rasa cinta tanah air dan tidak mudah terpengaruh arus globalisasi, pelajari nilai nilai yang terkandung dalam 4 pilar kebangsaan dan diterapkan dalam kehidupan di Kampus, masyarakat, berbangsa dan bernegara, pungkas Kapten Daulay.
Ketua panitia Acara Pengenalan Kehidupan Kampus Drs. Agus memberikan apresiasi tentang kegiatan ini dan akan menjadi agenda setip penerimaan mahasiswa baru.