PONTIANAK I Detikkasus.com – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat dr. H.Harisson, M.Kes., membuka seminar Dialog Interaktif bersama para mahasiswa dan generasi mudanya yang digagas Universitas Widya Dharma bertempat di aula Univ. Widya Dharma Pontianak, Kamis (5/10/2023).
Acara dialog interaktif yang mengusung tema “Manajemen Moderasi Keberagaman Dalam Menghadapi Pemilu” tersebut menghadirkan berbagai pemateri berkompeten diantaranya Kepala Badan Kesbangpol Prov. Kalbar, Anggota KPU Kalbar, perwakilan dari Polda Kalbar, serta perwakilan latar Akademisi Univ. Widya Dharma Pontianak.
Bertindak sebagai Keynote Speech pada acara tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Kabar dr. Harisson, M.Kes. Dirinya mengajak kepada seluruh komponen masyarakat terutama pada mahasiswa yang hadir saat ini untuk berkomitmen dalam menyambut pesta demokrasi pada tahun 2024 mendatang.
“Dalam pesta demokrasi yang sebentar lagi kita hadapi perlu kita berikan apresiasi positif karena saya anggap memiliki nilai strategis dalam rangka menyambut pemilu serentak. Melalui kegiatan dialog publik ini diharapkan dapat membuktikan adanya komitmen bagi semua pihak untuk mewujudkan pelaksanaan pemilu serentak berjalan aman dan damai di Kalimantan Barat,” ungkap PJ Gubernur Kalbar.
Kemudian, orang nomor satu di Kalbar tersebut menekankan kepada mahasiswa agar dalam menyambut pemilihan umum serentak mendatang untuk tidak mudah terpancing dengan berbagai isu-isu yang dapat membawa kearah yang tidak benar.
“Saya rasa persatuan dan kesatuan kita yang selama ini telah berjalan dengan baik, perjalanan antar suku, etnis dan tas yang terjalin kemesraan dengan baik ini jangan sampai terpecah belah hanya karena tahun politik,” tegas Harisson.
Selain itu, dirinya mengharapkan agar mengubah mindset (pola pikir), bahwa pemilu yang awalnya dianggap sebagai ajang kontestasi politik dan perebutan kekuasaan, menjadi ajang memperkuat rasa kesatuan dan persatuan dari kebhinekaan bangsa Indonesia.
“Saya ingin seluruh warga memiliki kesadaran untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah persatuan. Jauhkan sikap egosentrisme, kesukuan dan semacamnya dan mari kita bersatu dengan semangat kebersamaan,” harap pria kelahiran Palembang ini.
Disinggung terkait isu adanya beberapa organisasi kemasyarakatan yang akan mengancam akan mengambil langkah tidak memilih (Golput), sebagai kepala daerah tentu saya menyarankan kepada semua agar mengambil langkah hak pilihnya sebagai warga negara.
“Tentu pemerintah tidak hanya diam dalam menyikapi hal tersebut, akan tetapi terus berupaya untuk mensosialisasikan sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan aturan yang berlaku,” tutup Harisson.
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar