Mojokerto l Detikkasus.com – Hayam Wuruk merupakan raja keempat dalam sejarah Kerajaan Majapahit. Bergelar Sri Rajasanegara, ia memimpin Majapahit sejak tahun 1350 hingga 1389 Masehi.
Bersama Mahapatih Gajah Mada, Prabu Hayam Wuruk membawa Majapahit mencapai masa kejayaan, termasuk menyatukan sebagian besar wilayah Nusantara.
Nama Hayam Wuruk bermakna “ayam terpelajar”, Hayam Wuruk merupakan sosok yang pemberani dan tegas. Ia juga memiliki keahlian dalam bidang pemerintahan. Inilah yang kemudian membawanya sukses membawa Imperium Majapahit mencapai masa kejayaan.
Mojokerto | Trowulan sebenarnya bukan nama yang asing. Trowulan sampai kini diyakini sebagai nama modern dari bekas Kerajaan Majapahit, ini bisa di buktikan dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di sekitaran Trowulan Mojokerto seperti candi-candi ataupun patung-patung buatan jaman nenek moyang dulu di jaman kerajaan Mojopahit.
Bukti peninggalan atau warisan ilmu dari masa lampau nenek moyang ini saat ini di lestarikan oleh warga Trowulan yaitu Putut, seorang seniman pemahat patung batu yang sukses di desanya.
Bukan tak mungkin para perajin patung batu ini punya hubungan anak keturunan dengan para perajin batu di era Majapahit.
Masa depan kerajinan patung batu di Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, sangat gemilang. Buktinya, Putut salah seorang perajin di antara ratusan perajin lainnya di sana, mampu mengirim patung patung seni baik yang terbuat dari bahan batu alam, logam ataupun jenis lainnya kebeberapa wilayah di Indonesia ataupun luar negeri dengan omzet ratusan juta.
Salah satu pengrajin patung yang tergabung dari team pengrajin Patung binaan Puput yang terletak di petilasan hayam wuruk di Dusun Panggih, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur dalam kesibukannya saat memahat patung mengatakan,” patung patung ini rencananya di bawa ke luar jawa yaitu klenteng Banjarmasin untuk dewi kwan in, dan sebagian di bawa ke pulau dewata bali, dan juga sebagian di bawa ke alun alun kota mojokerto,”ungkapnya.
Sementara itu menurut Puguh,”itu kerjaan mereka semua, dia mengeluti usaha bikin kesenian patung ini mulai tahun 2003 hinga saat ini, dari banyaknya order dari luar pulau, sampai sampai kemaren kita kewalahan tidak mampu memenuhi pesanan yang ada di wilayah Jawa Timur karena minimnya tenaga yang bisa buat seni pembikinan patung,”paparnya. (Gondol)