Detikkasus.com | Tuban – Sejumlah pejabat PT. Pertamina (Persero) memberikan paparan terkait sejumlah investasi di Kabupaten Tuban dihadapan Bupati Tuban bersama Forkopimda Tuban, Selasa (07/07/2020) di rumah Dinas Bupati Tuban Kompleks Pendopo Krido Manunggal. Tampak hadir pada kegiatan ini, Sekretaris Daerah; Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tuban; sejumlah pimpinan OPD dan Camat Jenu.
Usai mendengarkan paparan, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menyampaikan agar Pertamina dalam menjalankan operasionalnya harus melibatkan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar mayarakat ikut merasa memiliki perusahaan. Salah satunya dengan menyerap warga lokal sebagai tenaga kerja di perusahaan maupun pembangunan proyek.
“Harus membawa dampak positif bagi warga sekitar perusahaan,” jelasnya.
Bupati Tuban meminta agar masyarakat dapat menangkap peluang dengan adanya investasi dari Pertamina. Kehadiran Pertamina mampu membawa multiplayer efek dan memunculkan wirausaha baru.
“Masyarakat harus mampu mengambil peranan, tidak hanya sebagai penonton,” sambungnya.
Selain itu, dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi diri untuk dapat diterima sebagai karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Bupati dua periode ini mengingatkan Pertamina untuk menjaga dan menguatkan komunikasi yang telah terjalin hingga di tingkat warga. Komunikasi yang baik akan mendukung operasional perusahaan. Juga mampu menekan potensi terjadinya kesalahpahaman.
Sejumlah investasi dari Pertamina di Bumi Wali, lanjut Bupati, diharapkan mampu mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan tersebut mencakup berbagai sektor baik ekonomi; sosial; pendidikan maupun kesehatan.
Pihak Pertamina juga diminta untuk melaporkan setiap kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) yang diadakannya. Pelaksanaan CSR dapatnya juga melibatkan masyarakat, serta berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia.
Sementara itu, Senior Vice President Direktorat Aset Manajemen PT. Pertamina, Hermawan investasi yang dilakukan Pertamina, salah satunya pembangunan kilang minyak GRR, menjadi proyek strategis nasional yang diharapkan mampu memberikan manfaat kepada negara, pemerintah, dan warga lokal. Nilai investasi kilang minyak GRR sebesar 15,6 milyar dollar atau senilai 225 triliun rupiah. Pembangunan dan operasional kilang minyak nantinya akan menyerap warga sekitar sebagai tenaga kerja sesuai kebutuhan.
“Ini menjadi komitmen dari Pertamina dalam melibatkan masyarakat sebagai tenaga kerja, saat pembangunan maupun operasional kilang minyak,” ujarnya.
Hermawan mengungkapkan diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk mengubah masyarakat yang semula petani menjadi pekerja pabrik maupun industri. Pertamina akan mempersiapkan masyarakat melalui berbagai pelatihan. Sehingga pada akhirnya masyarakat dapat dipekerjakan pada industri migas.
Lebih lanjut, pembangunan kilang minyak GRR akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat maupun Kabupaten Tuban. Mampu menumbuhkan sejumlah usaha baru, seperti investasi perumahan; kuliner maupun industri rumahan lainnya.
“Kami harap masyarakat dapat mendukung investasi dari Pertamina demi kemajuan bersama,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Senin (06/07/2020), Pertamina juga telah mengadakan konsultasi publik kaitannya dengan Studi Amdal Pembangunan dan Pengoperasian kilang minyak Grassroot Refinery (GRR) Jenu yang diikuti Kepala Desa dan tokoh masyarakat sekitar lokasi pembangunan. Kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban juga diikuti pimpinan proyek GRR Jenu; pimpinan OPD terkait; dan Camat bersama Forkopimka Jenu. (Imm/mct)