Oleh : Lia Rizky Yulinawati
201810080311008
Detikkasus.com | Perkembangan Pendidikan
Pendidikkan terdiri dari kata didik dan dilengkapi dengan imbuhan pe- dan akhiran –an yang artinya adalah cara atau proses atau disebut juga perbuatan mendidik. Pendidikkan merupakan proses untuk mengubah tata laku dan sikap seseorang atau kelompok dan usaha untuk mendewasakan peserta didik dengan cara melatih dan pengajaran.
Sedangkan menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003. Pengertian pendidikan merupakan usaha yang dilandasi kesadaran dan terencana untuk menciptakan proses pembelajaran dan belajar yang aktif. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri secara aktif untuk mendapatkan keterampilan, akhlak mulia, kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri, dan kekuatan spiritual keagamaan yang diperlukan oleh dirinya sendiri dan lingkungan masyarakatnya.
Namun diera pemerintahan terdahulu pendidikan di Indonesia benar-benar tidak memadai karena banyakk dari masyarakat Indonesia masih mengalami buta huruf dan tidak mengenal angka karena itulah pendidikan Indonesia mengalami kertinggalan yang sangat jauh dari Negara lain.
Terdapat beberapa faktor yang dibutuhkan untuk mengembangkan negara menjadi negara yang maju yaitu : sumber kekayaan alam dan sumber daya manusia. Namun sumber kekayaan alam tidak akan berguna tanpa ditunjang dari kualitas sumber daya manusianya sendiri, karena hal tersebut sebagai hal utama negara berkembang seperti indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari Indonesia. Salah satu cara yang harus digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sejak sedini mungkin dimulai dari play group/Paud ,TK , SD ,SLTP, SMA/SMK , hingga ke Perguruan tinggi. Namun juga harus meningkatkan kualitas pelatihan-pelatihan keterampilan diluar akademik dari peserta didik.
Pendidikan di Indonesia hingga kini masih begitu miris dan menyedihkan banyak hal yang harus diperbaiki dimulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Salah satu yang menjadi kelemahan pendidikan di Indonesia adalah bentuk kurikulumnya, kurikulum yang digunakan di Indonesia terlalu banyak memaksa para peserta didik untuk menghafal materi bahkan hanya dengan penjelasan dan hanya membayangkan, masih terlalu sedikit praktek yang dilakukan. sehingga membuat para peserta didik sulit untuk memahami apa yang ia pelajari. Dan untuk fasilitas pendidikan diindonesia sangat tidak merata, karena fasilitas yang di daerah-daerah terpencilpun tidak memadai bahkan tidak layak untuk digunakan saat mereka melakukan pembelajaran.
Fasilitas yang lengkap seharusnya difikirkan oleh pemerintah dengan baik agar semua anak diindonesia mendapatkan hak dan fasilitas belajar yang sama, tidak hanya sekolah-sekolah yang ada di kota-kota besar saja yang mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
Pendidikan diindonesia memang jauh lebih tertinggal dari Negara manapun contohnya saja pendidikan di Indonesia tertinggal dari Negara tetangga yaitu Singapore. Namun, dipemerintahan yang sekarang ini pemerintah sudah lebih baik dalam menangani pendidikan di Indonesia dan system pendidikan yang baru saja di buat oleh pemerintah sangat membantu kemajuan fasilitas pendidikan diindonesia. Bahkan mulainya distribusi fasilitas penunjang pemebelajaran sudah dilakukan untuk daerah-daerah di Indonesia agar tetap merata kurikulum dan cara pemebelajaran yang sama. Kurikum yang dibuat untuk anak smp dan sma pun sangat bagus karena menganut kurikulum 2013 membuat anak lebih aktif dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Tidak hanya fasilitas dan kurikulum anak SMK pun kini diharuskan memiliki ketereampilan yang memumpuni dalam kegiatan praktek yang mereka lakukan.
Menurut bapak H. Horne mengatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang abadi untuk manusia yang sudah berkembang secara mental dan fisik. dan kesimpulan dari H. Horne yaitu “Pendidikan adalah pertolongan atau bimbingan oleh orang dewasa kepada anak-anak untuk mencapai tahap dewasa yang bertujuan supaya anak tersebut dapat melaksanakan tugas hidup dengan baik tanpa bantuan dari orang lain”.
Sebanarnya tidak hanya peserta didik yang memerlukan pendidikan yang baik, namun masyarakat dari daerah-daerah terpencil yang tertinggal juga memerlukan bimbingan pendidikan agar mereka dapat mengernal huruf dan berkomunikasi dengan baik layaknya masyarakat yang ada dikota-kota besar.
Lia Rizky Yulinawati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Malang