MOJOKERTO | Detikkasus.com – Sampah selalu identik dengan barang yang tidak memiliki fungsi guna. Namun, beberapa wilayah di Kabupaten Mojokerto, mampu menyulapnya menjadi barang multi fungsi.
Hal ini dibuktikan dengan didirikannya Bank Sampah diberbagai daerah yang sudah menyebar. Seperti di Desa Japanan, sampah botol diubah menjadi beragam bentuk perabot rumah tangga, yang dipamerkan dalam acara Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).
Acara tahunan ini digelar oleh LSM We Hasta, Bank Sampah Induk (BSI), dan Pemda Mojokerto. Dengan dibantu oleh Multi Bintang Indonesia (MBI) dan Unilever. Karena permintaan dari ibu ibu bank sampah kegiatan ini diadakan di Taman Ghanjaran Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Acara yang sebenarnya akan dilaksanakan tanggal 21 Februari 2019 diundur menjadi tanggal 23 Februari 2019 karena ada halangan dari Bapak Bupati.
Mengundang sekolah adiwiyata, sekolah lokal, beberapa perusahaan, KKN unim dan seluruh Bank Sampah yang jumlahnya sekitar 1000 orang, antusias dari ibu ibu bank sampah dalam mengikuti acara ini patut diacungi jempol karena semangatnya yang tidak luntur walaupun dari wilayah Mojokerto pinggiran tapi tetap hadir.
“Tahun ini sudah kedua kalinya dilakukan peringatan HPSN, yang fungsinya mengingatkan kita agar tidak terjadi korban bencana alam lagi”. Pungkas Sisyantoko, Ketua Pelaksana.
Tidak hanya diisi dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, namun dilaksanakan beberapa rangkaian acara, yaitu senam pagi, lomba mewarnai, lomba baca pantun, pameran produk lingkungan, 40 tumpeng jajan pasar, pemenang lomba, dan wayang sampah.
Harapannya setelah acara ini dilakukan, pemerintah selalu mensupport bank sampah terutama HPSN tetap diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten dan melibatkan bank sampah. Karena ini adalah harinya mereka, ibu ibu bank sampah yang melakukan aksinya setiap hari jadi harus diperingati.
Penulis : Rebertha Paulina Rosa & Nanda Firdiana Putri