Perempuan Korban Modin Karang Anom, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Detikkasus.com|Tulungagung – Malang nian nasib EN 41 tahun, warga kecamatan kalidawir, Tulungagung , . terperdaya habis-habisan dengan tipu muslihat oleh Wahyu(42), modin Desa Karanganom ( 13.05.2022)

Awalnya Wahyu dan EN berkenalan lewat pertemuan di Pengadilan Agama, Tulungagung. kebetulan En akan mengurus perceraiannya juni 2020.

Kemudian dengan jurus mautmya SiModin Wahyu merayu EN. salah satunya membantu proses perceraianya sampai selesai.

Merasa ada kecocokan, Wahyu dan EN pun mencoba untuk berpacaran.

Tak butuh waktu lama, wahyu dan EN mantap untuk menikah.
EN sangat bahagia karena Wahyu mau mengajak berumah tangga meski baru berkenalan secara singkat.

Baca Juga:  Terkait Dugaan Kecurangan Dan Cacat Administratif Dan Perbuatan Melawan Hukum Proses Pembentukan P2K Desa Penjaitan

Tapi EN tak pernah tahu bahwa Wahyu yang ia puja ini rupanya sudah memiliki istri dan anak, fakta ini jelas memang sengaja disembunyikan oleh Wahyu.

Hubungan keduanya pun semakin dekat,bahkan sudah sering mengajak EN tidur di hotel, wahyu bahkan tak sungkan melamar EN kepada ORTUnya, akan menikah setelah lebaran.dan keluarga EN sangatlah percaya, apalagi Wahyu mengaku pegawai Negri sipil yang ditempatkan di Dinas PUPR Tulungagung,dan juga mengaku Duda anak satu .

Baca Juga:  Dinkes Tulungagung Temukan Berbagai Zat Berbahaya dipenjual Makanan Takjil

“Siapa to mas yang nggak akan percaya kalau mas Wahyu bukan pegawai Negri, lhaaa setiap datang ke rumah dia pasti pakai seragam dan motor plat merah” jelas EN, sambil menyeka air matanya dengan sapu tangan.

Dengan diantar temanya Datang dikantor SEKBER(sekretariat bersama) EN menceritakan kisahnya, Berkat bantuan teman teman media, akhirnya Semua terungkap. tingkah laku sang modin bejat ini.yang ternyata lebih dari dua perempuan (janda) yang dia tipu selama ini Dengan janji dan cara yang sama .

Baca Juga:  Sambut KASANOVA 2021 RSUD dr. Iskak Tulungagung Siapkan 3 Inovasi Unggulan

Selanjutnya,. Warga karang anom geram mendengar ulah bejat Modinya. mereka ramai ramai kebalai desa sambil membawa spanduk menemui Kepala desa, meminta supaya modin diturunkan dari jabatanya. karena sudah mencoreng nama baik desanya. Bersambung. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *