Oleh | Sri Wahyu Anggraini, Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Detikkasus coom | Apa sih sebenarnya hal krusial yang anak butuhkan ?
Secara filosofis, kalau kita amati secara mendalam, ada dua hal krusial yang dibutuhkan oleh anak yaitu orangtua dan lingkungan sosial.
Saking sayangnya sama anak, terkadang orangtua lupa bahwa anak tidak hanya butuh pengenalan dunia teknologi, tapi anak juga butuh orangtua dan lingkungan sosial yang memadai untuk mengeksplor dirinya.
Seperti kesempatan berbagi cerita antara orangtua dan anak, menjadi sahabat yang dapat selalu menjadi pendengar yang baik dan juga waktu yang lebih luas untuk secara langsung mengobrol dengan teman-temannya tanpa adanya gadget.
Saat ini, dunia anak sudah digantikan dengan gadget dan bahkan beberapa anak kehilangan waktu bermain bersama teman, mereka berkumpuk pun sambil bermain gadget. Belum lagi dilema moral dan atau krisis moral yang terjadi pada anak akibat perbedaan realita dunia maya dengan dunia nyata.
Anak -anak melihat di tiktok, di youtube, di Intstagram dan media sosial lainnya, beberapa berita, tontontan yang membuat mereka kebingungan dan malah berakibat krisis moral. Apa yang mereka tonton sering kali tidak mereka temukna di lingkungan sekitar dan bertentangan dengan norma-norma lingkungan, sehingga mereka mengalami dilema moral yaitu kebingungan untuk memebedakan mana hal yang baik dan buruk yang harus mereka ikuti.
Memanjakan anak adalah bentuk kasih sayang ?
Anak adalah karunia dari Tuhan yang Maha Cinta. Hadirnya buah hati adalah idaman bagi pasangan suami istri pada umumnya. Namun kerap kali rasa cinta untuk buah hati diwujudkan dengan cara berlebihan, memberi berlebihan tanpa adanya kontrol. Fenomena saat ini, orangtua memfasilitasi anaknya dengan gadget, dengan harapan agar anaknya bisa diam, terhibur dan peka terhadap teknologi.
Bebeapa dari mereka juga bangga ketika anak-anaknya bisa menggunakan Handphone dengan pandai. Sebenarnya tidak ada yang salah ketika orang tua menginginkan anaknya peka terhadap teknologi, akan tetapi ketika itu semua tidak diimbangi dengan kontrol maka teknologi itu seketika akan berubah menjadi monster untuk anak.
Jadi dalam hal ini, tidak selamanya memanjakan anak selalu baik untuk anak, terkadang juga menjadi boomerang bagi anak. Buktinya beberapa berita akhir-akhir ini menunjukkan boomerang itu, salah satu penyebab terbesar ialah karena gadget yang tanpa control dari orangtua.
Seperti berita tahun 2022 ada sekumpulan remaja yang tertabrak truk demi membuat konten. Selain itu mereka dengan sengaja menghadang truk demi meraup subscriber dan juga maraknya buliying di media sosial.
Di sisi lain tontonan kehidupuan glamor para artis membuat anak bahkan dewasa secara tidak langsung dapat mempengaruhi persepsi. Bisa menyebabkan insecure, stress karena ingin seperti apa yang dilihat, kurang bersyukur dan lain-lain. Tidak sampai disitu, maraknya perkembangan tiktok yang sudah menjadi virus tidak hanya bagi kalangan remaja tapi juga bagi anak-anak.
Dalam dunia psikologi, perilaku anak-anak mudah dikendalikan oleh apa yang mereka lihat. Apalagi anak-anak yang masih usia belia di bawah 5 tahun ataupun sebelum usia remaja di bawah umur 13 tahun, secara kognitif belum bisa berpikir secara abstrak.
Mereka belum bisa berpikir tentang sebab akibat, sehingga apa yang mereka tonton itulah yang cenderung mereka tiru. Sama seperti ketika orangtua merokok, sering bermain handphone ataupun lingkungan sekitar berkata kotor, mudah bagi anak untuk melakukan seperti apa mereka lihat dan mereka dengar, dimana dalam dunia psikologi disebut modelling, yaitu anak-anak belajar dari model entah dalam hal ini oranagtua, lingkungan sosial ataupun idola mereka lalu mengikuti perilaku-perilaku yang mereka amati dari model-model tersebut.
Akhir kata, tulisan ini bermaksud untuk saling mengingatkan pentingnya peran orang sekitar terutama orangtua dalam menghadapi berbagai tantangan masa kini untuk anak-anak kita. Jangan sampai kita terlena dan memberikan kasih sayang yang justru menjadi penyakit untuk anak-anak. Kepekaan perhatian juga pengetahuan terutama sebagai orangtua menjadi point yang sangat ditekankan pada artikel ini.
Maka saya sebagai penulis, menghimbau para orangtua untuk belajar terkait parenting demi kabaikan diri kita dan anak-anak. Hal tersebut guna menyelamtkan masa depan anak dan juga bangsa.
https://www.instagram.com/p/CXB9AQrBjcj0eEXcRl-j8IPpFZxH6_TR49n5o00/?igshid=MDJmNzVkMjY=