PACITAN I detikkasus.com – Bagi orang Jawa, barangkali sudah tidak asing dengan wayang kulit, minimal pernah mendengar dan melihat wujud dari wayang kulit tersebut. Dalam pementasannya, wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh – tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden.
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata ‘Ma Hyang’ yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam rangka hari wayang sedunia ke – 7 tahun 2021, Pepadi Kabupaten Pacitan tepatnya hari Minggu (8/11/2021) telah mengadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bertempat di Desa Bagunsari Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan dengan lakon, “Semar Mantu”.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Bangunsari dan mantan Kepala Desa Bagunsari tokoh masyarakat dan juga Ketua Persatuan Pedalang Indonesia (PEPADI) Kabupaten Pacitan, Drs. Anang Sigit Budiono, S.Pd.
Pada kesempatan itu, Sigit Budiono Ketua PEPADI Kabupaten Pacitan mengapresiasi yang luar biasa kepada pemerintah Desa Bagunsari dan tokoh tokoh Desa Bagunsari atas kepedulianya terhadap seni budaya pedalangan dan karawitan di Desa Bagunsari.
“Dengan adanya hari wayang ke -7 tahun 2021 yang telah di selengarkan pemerintah desa Bangunsari ini, nantinya kedepan diharapkan menghasilkan kader-kader dalang dan pengrawit yang terkenal yang membawa nama baik Pacitan, “ungapnya.
Sigit Budiono juga berharap, dengan adanya hari wayang ke – 7 seduia yang jatuh pada tanggal 7 November 2021 ini, kedepannya bisa mampu miningkatkan kreatifitas di bidang Seni dan Budaya lokal,”imbuhnya.
Salah satu penonton yang bernama untung warga Desa Tumpuk sangat senang PEPADI Kabupaten Pacitan yang telah mengadakan pagelaran wayang yang jarang sekali pagelaran wayang tersebut ini sangat menghibur bagi masyarakat khususnya di Desa Bangunsari dan Tumpu.(Hargo).