Detikkasus.com | Malang – Sebelum membahas terkait dengan kas dan bank sedikit saya jelaskan mengenai makna Auditing yaitu salah satu bentuk dari atestasi, atestasi sendiri memiliki makna suatu komunikasi dari seorang expert mengenai dari kesimpulan terkait rehabilitas dari pernyataan sesorang. Atau juga bisa diartikan sebagai bentuk dari proses membandingkan laporan keuangan tahunan dengan standar tertentu, yang tujuan nya untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang ada didalam perusahaan sudah disusun sesuai standar akuntansi yang berlaku.
Selanjutnya yaitu pengertian suatu kas beserta bank, Apa sih kas dan apa bank serta perbedaannya? Jadi kita perlu ketahui dulu tentang pengertiannya, yang pertama yaitu pengertian dari Kas merupakan asset lancar disuatu perusahaan yang sangat berharga, menarik dan juga mudah untuk bisa diselewengkan karena apa kita sebagai manusia jika tidak bisa mngontrol hawa nafsu untuk memiliki yang bukan menjadi hak kita maka bisa juga tertarik untuk menyelewengkan kas di suatu perusahaan itu. Berbeda dengan pengertian dari bank sendiri yang memiliki makna badan usaha yang menghimpun atau menyimpan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan serta menyalurkan kepada masyarakat yang berbentuk kredit ataupun bentuk lainnya yang mempunya misi untuk meningkatkan suatu bentuk taraf hidup masyarakat. Jadi perbedaan antara kas dan bank yaitu jika kas dalam perusahaan itu merupakan alat pembayaran yang sudah siap dan bebas digunakan untuk mendanai kegiatan umum yang ada di dalam perusahaan. Sedangkan bank dalam perusahaan yaitu sisa rekening giro perusahaan yang bisa dipergunakan secara bebas dan juga bisa untuk membiayai kegiatan umum dalam perusahaan. Keduanya sama-sama memiliki makna yang hanya membedakan hanya pada kas di alat pembayaran, dan bank ada di sisa rekening gironya. Bukan hanya itu saja memeriksa laporan keuangan yang ada didalam perusahaan juga dapat mengidentifikasi tindakan apa saja yang bis menimbulkan penipuan, maka dari itu bentuk dari keakuratan audit sangat penting, sehingga jika kita sebagai seorang auditor kita harus bisa memahami apa yang harus dilakukan untuk diaudit lebih lanjut.
Contoh dari perkiraan yang dapat digolongkan ke dalam kas dan juga setara kas yaitu ada
– Kas kecil
– Saldo rekening giro di bank dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing
– Bon sementara
– Check tunai yang akan didepositokan
Setara kas disini memili arti investasi yang mempunyai sifat begitu likuid, yang berjangka pendek dan dengan cepat segera dikonversikan menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi sebuah resiko perubahan nilai yang akan terjadi secara signifikan. Adapun tujuan pemeriksaan kas dan juga setara kas yaitu sebagai berikut:
1. Untuk dapat memeriksa apakah terdapat pengendalian internal yang cukup bai katas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan sdan pengeluaran kas dan bank
2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada dilaporan posisi keuangan per neraca tanggal betul-betul ada dan dimiliki oleh perusahaan
3. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas betul-betul terjadi dan dan tidak ada transaksi fiktif
4. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang terkait dengan penerimaan kasa dan pengeluaran kas, semuanya sudah dicatat dalam buku penerimaan kas dan pengeluaran kas, tidak ada yang dihilangkan
5. Untuk memeriksa apakah semua transaksi yang menyangkut penerimaan kasa dan pengeluaran kas sudah dicatat secara akurat, tidak ada kesalahan perhitungan matematis, tidak adanya kesalahan posting dan klasifikasi
Dari tujuan diatas maka untuk dapat memriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran bank, jika kita sebagai akuntan pablik atau auditor kita dapat meyakinkan didrinya bahwa interbal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank berjalan secara efektif maka luasnya pemeriksaan dalam melakukan substantive test bisa diperkecil lagi. Bisa dikatakan baik ketika adanya pemisahan fungsi tugas dan tanggungjawab antara penerima dan yanbg mengeluarkan kas dengan yang melakukan pencatatan, memberikan otorisasi atas pengeluaran dan penerimaan kas beserta bank. Tidak hanya itu saja akan tetapi juga pentingnya seorang pegawai yang membuat rekonsiliasi bank dan harus lain dari pegawai yang mengerjakan buku bank. Rekonsiliasi bank dapat dibuat setiap bulan dan dilaporkan kepada bagian akuntansi. Selanjutnya jika pernyataan saldo kas dan setara kas pada laporan keuangan itu juga sangat penting bagi seorang auditor yang mana harus melakukan kas opname yang memiliki arti bahwa kas tersebut yang berupa uang kertas maupun logam yang dibandingkan dengan jumlah muatsi kas dengan uang kas yang dipegang pada saat ini serta yang disimpan di dalam brangkas, dan mengirimkan konfirmasinya kepada pihak bank.
Sistem pengendalian internal kas dan bank memegang peranan yang begitu amat penti g karena menjadi pedoman dalam penerimaan serta pengeluaran kas. Dikarenakan dalam pengendalian kas ini bertujuan untuk mengendalikan agar tidak banyak kas yang nganggur dalam arti tidak dipergunakan disuatu perusahaan. Dalam pengendalian internal kas tidak hanya neliputi tentang pekerjan pengecekan akan tetapi lebih mengutamakan ketelitian data administrasi dan juga lebih memperhatikan factor didalam perusahaan. Jika di dalam perusahaan tidak menerapkan pengendalian internal kas dan bank maka juga dapat menyebabkan suatu perusahaan tersebut dapat terjadi kerugian di dalam laporan keuangngnya dan mengakibatkan kebangkrutan jika terus-menerus tidak dilakukan pengendalian internal dengan baik. Didalam suatu perusahaan tidak hanya memerlukan internal kas tetapi juga memerlukan ketepatan perlakuan akuntansi kas dan bank karena apa bagian ini juga tidak kalah sangat penting dengan internal kas. Maka pentingnya kita mengetahui audit subtantif guna meningkatkan kas dan bank di suatu perusahaan agar dapat mengevaluasi antara kas yang masuk dan kas yang keluar, jika kita tidak memilki pengetahuan yang lebih dalam, jika kita bekerja di suatu perusahaan atau mempunyai perusahaan sendiri bisa menimpulkan kesalahsajian didalam laporan penjualan, kas dan bank layaknya jantung dari perusahaan yang dapat meningkatkan suatu pendapatan jika perusahaan tersebut melakukan dan memanfaatkan nya secara benar dan baik.
Sekian dari tulisan artikel saya semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat dan membantu kalian semua dalam hal kebaikan, mohon maaf jika banyak salah kata dalam hal penulisan dan kata yang kurang tepat, ambil sisi baiknya dan buang sisi buruknya
Wassalamualaikum Wr.Wb
Oleh: Ulfa Safira Iman Niar, dari kelas 5F Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
