Artikel l Detikkasus.com – Perekonomian Islam selalu mengedepankan suatu produksi, distribusi, dan konsumsi sumber daya yang didasarkan kepada prinsip-prinsip islam.
Dalam kegiatan berbisnis kita tidak bisa terhindar dari akhlak bisnis.
Kalian pasti bingung apa sih akhlak bisnis?. Dan apa bedanya akhlak bisnis dengan etika bisnis?.
Nah, sekarang kita cari pengertiannya bahwa akhlak bisnis adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan perbuatan baik.
Sedangkan etika bisnis adalah suatu tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan tidak bertentangan dengan sistem atau struktur perusahaan.
Jadi dapat diketahui bahwa etika bisnis merupakan suatu kumpulan asas atau nilai yang berhubungan dengan akhlak.
Islam percaya bahwa kegiatan berbisnis merupakan suatu usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Kita harus tahu bahwa dalam berbisnis terdapat dua tujuan yaitu tujuan jangka panjang dan juga tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang disini adalah tanggung jawab kita sebagai pengusaha kepada masyarakat, tanggung jawab di mata negara dan tanggung jawab kita kepada Allah SWT.
Akhlak dalam bisnis perekonomian islam sangat diperlukan untuk terhindar dari perbuatan tercela seperti contohnya riba, judi, dan menipu orang lain.
Ketika kita menipu dalam bisnis seperti mengurangi timbangan atau takaran, maka kita sendiri yang akan bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan tersebut saat tiada kelak.
Karena kita sama saja memakan harta orang lain dengan cara bathil, maka dari itu apa yang kita dapatkan tidak akan berkah dalam diri kita.
Seperti dijelasakan dalam surah An-Nisa ayat 29 sebagai berikut :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan”.
Sedangkan etika bisnis dalam Islam juga sangat penting karena memiliki beberapa tujuan seperti membangun kode etik islami.
Maksud dari hal tersebut yaitu menerapkan metode bisnis dan mengembangkan dengan kerangka ajaran agama, sehingga tidak keluar dari ajaran agama islam.
Dengan adanya kode etik maka dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara pelaku bisnis dan masyarakat setempat.
Pelaku bisnis dalam praktik transaksi bisnis saat ini sering melakukan sumpah palsu dalam kegiatan bisnis maka kita dilarang untuk melakukan sumpah palsu.
Sumpah palsu sering digunakan dalam berbisnis karena bertujuan untuk mendapatkan pembeli dan meyakinkan pembeli untuk membeli barang atau jasa kita agar meningkatkan daya beli pemasaran.
Kita harus sadar bahwa meskipun keuntungan yang kita dapatkan berlimpah akan tetapi hasil yang didapatkan tidak berkah.
Karena sudah tertulis pada sebuah hadist Riwayat Bukhari, Nabi bersabda “Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah”.
Dalam hadis Riwayat Abu Zar, “Rasullullah saw mengancam dengan azab yang pedih bagi orang yang bersumpah palsu dalam bisnis, dan Allah tidak memperdulikannya nanti di hari kiamat” (H.R. Muslim).
Peran akhlak dalam bisnis perekonomian islam yaitu kita sebagai pembisnis harus memiliki kesadaran baru tentang bisnis.
Pandangan bahwa akhlak dalam bisnis merupakan suatu yang tidak dapat terpisahkan dan sudah menyatu dalam sistem bisnis.
Kita dalam memenuhi kebutuhan secara material dan spiritual harus seimbang, jangan merugikan salah satu pihak, maka dilarang mengandung kebatilan, kerusakan, dan kezaliman.
Selain itu harus kita harus mengembangkan nilai-nilai Al-Qur’an agar berkah dalam kegiatan yang kita lakukan.
Penulis: CITRA AYU PUSPANINGRUM
AKUNTANSI Universitas Muhammadiyah Malang