Pengusaha Pangandap Getah Pinus Menyadap Pinus Secara Ganas, Ribuan Pohon Pinus Di Hutan Lindung Kecamatan Pollung Terancam Mati

Rabu, 10 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia-Propinsi Sumatera Utara-Kabupaten Humbang Hasundutan | Detikkasus.com – Ditengah digalakkannya program BODT (Badan Otorita Danau Toba)  supaya Danau Toba akan menjadi destinasi wisata yang akan tersohor ke manca negara,  maka pembangunan berbagai infrastruktur untuk mendukungnya pun terus dilakukan. Juga kelestarian ekosistem  hutan lindung yang berada di seluruh pinggiran Danau Toba tentulah juga seharusnya tetap dimonitor, supaya debit air di Danau Toba tidak berkurang secara terus-menerus.

Tapi sayangnya, di salah satu hutan lindung yang masih berada di pinggir Danau Toba malah terpantau sedang terjadi beberapa aktivitas manusia di dalamnya, dan disinyalir akan merusak keawetan ekosistem hutan.

Berpuluh-puluh  hektar pohon pinus yang berada  di hutan lindung Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) di jamah manusia.  Hal itu diduga akan menyebabkan ribuan pohon pinus akan mati perlahan.

Baca Juga:  Raibnya Sepuluh Unit Computer Kiranya Dapat Diusut Siapa Pelakunya

Hal itu disampaikan oleh salah satu Pengamat Lingkungan, Hotbel Banjarnahor, Rabu (10/10/2018). Diutarakannya, saat dirinya mengunjungi hutan lindung yang dimaksud, di dalamnya ada kegiatan menyadap getah yang dilakukan oleh beberapa oknum pengusaha.

Mirisnya, kata Hotbel,   puluhan orang yang dipekerjakan para pengusaha  di tengah hutan lindung itu sepertinya melakukan penyadapan getah pinus dengan cara yang terbilang “ganas”. Hal itu ditandai dengan cara mereka memperlakukan pohon pinus. Di mana kulit pinus setelah di sadap hanya tinggal 2 sampai 3 cm saja yang tersisa. Sehingga dikhawatirkan akan memperpendek usia pohon.

“Koakan (sadapan)  mereka menurut saya terlalu melebar hingga menyisakan kulit pohon pinus hanya tinggal  3 cm dan bahkan 2 cm. Selain menjadi sarana pohon menyerap makanan dari akar ke daun, kulit juga kan berfungsi memperkokoh batang pohon supaya tidak tumbang. Nah, kalau kita lihat di lokasi,  perlakuan mereka (penyadap)  terhadap pohon sudah bisa dibilang ganas”, tutur Hotbel.

Baca Juga:  Selamat Menempuh Hidup Baru Kepada Iptu Rizkyka Admadha Putra, SIK Dengan Mutiaratu Astari Rafly

Hotbel juga menyampaikan, sebagai dampak penyadapan getah itu, selain pohon pinus yang terancam mati perlahan,  ada beberapa jenis pohon lain yang menjadi tumbal. Itu dibuktikan dengan adanya jenis pohon lain yang ditebang para penyadap getah.

“Ketika mereka menganggap pohon jenis lain menjadi penghambat mereka saat manderes (menyadap), mereka tak segan-segan menebangnya.  Dan itu sudah terjadi di lapangan”, imbuhnya.

Baca Juga:  Sat Binmas Bergabung Dalam Apel Ops Mantap Brata Agung-2018

Ditambahkannya, orang-orang yang bekerja di hutan tersebut juga banyak berasal dari luar daerah. Itu disebutkannya akan ‘melukai hati’ masyarakat setempat. “Ada yang dari Nias dan Jawa. Mereka 90% berasal  dari luar Humbahas. Harusnya izin dari Dinas Kehutanan lebih memperhatikan dan memberdayakan masyarakat di sini”, ungkap Hotbel.

Untuk mengkonfirmasikan hal itu, Detik Kasus.com pun mencoba menghubungi oknum pengusaha melalui Kepala Desa Parsingguran II. Namun sayangnya,  oknum pengusaha bernama Filantius Lumban Gaol terkesan tertutup dan menghindar dari wartawan.

Sementara itu,  Kepala UPT Dinas Kehutanan Wilayah XIII Doloksanggul, Benhard Purba, ketika akan dimintai keterangan sedang tidak berada dalam kantor. Melalui  sambungan telepon, dirinya mengaku sedang ada tugas di luar daerah Humbahas.(TIM)

Berita Terkait

Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa Gedung Sako Satu, Tim Ahli Dari Ipda Kaur
Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Di Nisel Di Amankan Oleh Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Nias Selatan
Kalangan Perjudian 303 Sabung Ayam dan Dadu di Digerebek, Polresta Barelang Alhasil Menyita 85 unit sepeda motor dan 4 unit mobil
Calon Wakil Bupati Kaur Bertemu Petinggi Partai Bulan Bintang
Indonesia Menyala! Presiden Prabowo resmi menghapus utang macet UMKM, Petani dan Nelayan
Pelaksanan Acara Konfrensi Pers Di Kantor Bea Cukai Kota Langsa, Belasan Wartawan Media Online
Pelindo III Selalu Ingkar Janji ! Warga Lembar Akan Mengadu Ke Komisi II DPR-RI Dan Presiden RI
Kasus Judol Di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri

Berita Terkait

Rabu, 6 November 2024 - 17:45 WIB

Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa Gedung Sako Satu, Tim Ahli Dari Ipda Kaur

Rabu, 6 November 2024 - 04:17 WIB

Kalangan Perjudian 303 Sabung Ayam dan Dadu di Digerebek, Polresta Barelang Alhasil Menyita 85 unit sepeda motor dan 4 unit mobil

Rabu, 6 November 2024 - 01:11 WIB

Calon Wakil Bupati Kaur Bertemu Petinggi Partai Bulan Bintang

Selasa, 5 November 2024 - 21:56 WIB

Indonesia Menyala! Presiden Prabowo resmi menghapus utang macet UMKM, Petani dan Nelayan

Selasa, 5 November 2024 - 21:17 WIB

Pelaksanan Acara Konfrensi Pers Di Kantor Bea Cukai Kota Langsa, Belasan Wartawan Media Online

Berita Terbaru