Penghadangan Mobil Tangki Berujung Laporan Polisi Wartawan Dianiaya

Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut

 

Minggu (21/03/21) Aksi sekelompok penghadangan mobil tangki yang terjadi pada Hari Rabu Tanggal 17 Maret 2021 di Jl. Lintas Ajamu Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara. Akhirnya berujung pada laporan polisi, sebab. Wartawan dari media online indahsuaranews atas nama Budi Hermansyah Saragih dianiaya.

Fakta adanya laporan polisi tersebut dapat kita lihat bersama dalam artikel ini, Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) dengan nomor 353/YAN 2.5 /III/2021/SPKT/RES-LB. Pelapor Budi Hermansyah Saragih, sedangkan yang terlapor atas nama Ismail Nasution DKK, sedangkan yang terjadi adalah secara bersama sama melakukan kekerasan dan atau penganiayaan.

Budi Hermansyah Saragih menceritakan semua peristiwa yang dialaminya, “Bermula saya dikabari teman saya bernama M Ridwan Harahap. Bahwa, telah terjadi peristiwa penghadangan mobil tangki yang dilakukan oleh sekelompok orang. Menerima informasi itu, saya langsung membasuh wajah yang kebetulan saat itu saya sedang berada dirumah. Waktu itu sekitar Pukul, 19.30 wib,” sebut Budi.

“Seiring ingin meliput kejadian tersebut, saya pun turut kelapangan. Nah, sekira pukul, 09.00 wib saya bersama empat teman lain nya tiba di lokasi TKP pertama, yaitu, di Desa Teluk Sentosa, Kecamatan Panai Hulu,” terang Budi.

“Di TKP pertama, saya bersama teman lainnya melihat mobil tangki sedang parkir pada posisi berbalik arah. Lalu saat itu, saya tanyakan supir nya kenapa posisi mobil parkir berbalik arah,? Supir itu menjawab bahwa ia diperintahkan oleh sekelompok orang untuk pulang alias balik kanan,” sambung nya.

Baca Juga:  Persiapan Pelantikan MPD HISSI Kota Langsa Periode 2023-2027 Semakin Matang

“Nah, melihat kondisi seperti itu, teman saya M. Ridwan Harahap bersama teman lainnya menyuruh mobil tangki itu kembali memutar kepala melanjutkan perjalanan nya ke Kecamatan Panai Hilir,” papar Budi

“Setelah mobil tangki itu kembali berputar melanjutkan perjalanan nya, saya bersama teman lain nya menyambangi Kantor Pos Kepolisian Sektor Panai Tengah yang kebetulan kawasan nya tidak jauh dari TKP pertama,” imbuh Budi.

“Setelah tiba di Kantor Pos Kepolisian setempat, saya dan teman lainnya menunggu petugas yang kebetulan saya lihat tidak ada satu orang pun yang berjaga. Hingga beberapa menit berlalu, teman saya bernama M.Ridwan Harahap menerima panggilan seluler dari supir bahwa mobil yang dikendarai nya kembali dihadang sekelompok orang,”

“Selanjutnya, saya bersama teman lain nya bergegas kembali ke arah TKP pertama. Dan benar lah, sekira 100 meter dari TKP pertama saya melihat mobil berhenti dipinggir badan jalan dikelilingi beberapa orang lelaki,” cetus Budi.

“Kemudian teman saya menghampiri mereka. Dan saya juga ikut menghampiri. Lalu sebagaimana etika nya, saya tanyakan kepada mereka, Apa alasan dan dasar menghadang dan memberhentikan mobil tangki tersebut,? Menjawab pertanyaan itu mulanya mereka diam.

Lalu saya tanya kembali, Apa Alasan dan dasar mereka menahan mobil tangki tersebut,? Mereka menjawab, Apa hak mobil ini melintas. Kami tidak ijinkan mobil ini melintas, Ucap salah seorang dari mereka,” lanjut Budi.

Baca Juga:  Puluhan Rumah Digenangi Air Ini Kata Pak Camat Rantau Selatan

“Kemudian terjadi adu argumen. Teman saya M. Ridwan Harahap menjelaskan berulang kali bahwa BBM yang dibawa Mobil tangki itu memiliki dokumen yang jelas. Akan tetapi, saat saya turut menjelaskan duduk persoalan nya saya langsung dipepet sekelompok tambahan orang yang saya lihat berkisar 10 orang menghampiri dan memukul mata saya,” terang Budi sambil mengarahkan telunjuk jari nya ke arah mata sebelah kiri nya yang masih terlihat memar.

Selain mata memar, terang Budi, Kepala nya juga bengkak. Disebut kan nya, saat ia mencoba menyelamatkan diri, ia dikejar dengan cara kepalanya dijotosi, “ia bang, saat saya berusaha menyelamatkan diri saya terus dikejar mereka. Kira kira satu meter lah. Kepala saya dijotosi,” ujarnya.

Tak lama berselang, pihak Kepolisian Polsek Panai Tengah tiba di lokasi kejadian. Kala itu, pelaku pemukulan juga berada ditempat. Namun, pihak Kepolisian Panai Tengah tidak melakukan pengamanan terhadap pelaku,

“Ia bang. Saat petugas Polsek Panai Tengah tiba di TKP, pelaku berada disitu. Saya minta Kanit Res nya mengamankan pelaku. Namun, kata Kanit nya, kalau kita ambil disini khawatir nanti ribut. Sabar ya bang Bud. Itu ucapan Kanit Res nya,” ujar Budi.

Selanjut nya, papar Budi, ia bersama teman lain nya diarahkan ke Kantor Pos Polisi setempat menunggu kedatangan Kapolsek AKP Rusdi Koto, S.H. hampir 1,5 jam lamanya,” ujar Budi.

Usai berselang, Kapolsek Panai Tengah AKP Rusdi Koto, S.H, tiba di Pos Polisi setempat. Kapolsek Rusdi Koto meminta kelengkapan dokumen kepada para penerima BBM. Singkat nya, satu dari tiga tangki yang dipersoalkan dianggap tidak memenuhi syarat. Dan akhir koordinasi Kapolsek bersama Satreskrim polres Labuhanbatu, satu unit mobil tangki dilimpahkan ke Polres Labuhanbatu,

Baca Juga:  IMI L.BPH.RI Komda Langsa, Minta Dir-krimsus Polda Aceh Dan Kejati Aceh, Usut Pembangunan Bak Tempat Penampungan Air Hujan.

Selanjutnya, tambah Budi, ia kemudian mempertanyakan perkara yang menimpa dirinya dianiaya, yaitu, ingin membuat laporan polisi. Akan tetapi, Kapolsek AKP Rusdi Koto, S.H, mengarahkan agar gaung nya lebih besar wartawan satu ini disuruh melapor ke Polres, ujarnya

Erwin Siregar berharap “Pihak Kepolisian Resor Labuhanbatu segera mengamankan pelaku, jangan sampai perkara itu berlarut-larut, apa lagi para pelaku penganiayaan itu masih bebas berkeliaran. “Pandangan publik risih seakan pelaku penganiayaan itu terkesan kebal hukum.”

“Semua sama dimata hukum, tidak ada yang kebal hukum. Saya yakin Polres Labuhanbatu objektif, saya yakin semua pelaku pasti diamankan,” Kejadian seperti ini jangan pernah terulang lagi. Mari sama sama kita berpikir objektif. Bahwa, BBM yang disuplai kewilayahan Kecamatan Panai Hilir murni untuk kebutuhan nelayan.

Coba bayangkan, jika BBM di Kecamatan Panai Hilir sulit didapat apa jadinya perekonomian warga nelayan di Kabupaten Labuhanbatu. Saat ini kita sedih melihat saudara kita yang mencari nafkah melaut, hasil tangkapan ikannya menurun konon pula mereka dihadapkan pada ancaman kelangkaan BBM. Ini potret buram bagi kita. Ujar Erwin penuh haru. (J. Sianipar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *