Detikkasus.com | Pengertian Sujud Syukur Oleh : Supriyanto Als Priya Ketua NGO PMBDS
Sumber : Kitab Suci Al Quran.
Pengertian Sujud Syukur: Adalah berteri makasih, Sedangkan menurut istilah syara’ sujud syukur adalah Sujud untuk berterima kasih kepada Allah SWT. Sujud ini dilakukan saat seseorang memperoleh kenikmatan dari Allah SWT, atau selamat terhindar dari suatu musibah.
Hukum sujud syukur ini adalah sunnah, Menurut Hadits Rasulullah SAW :
Artinya: “Dari Abi Bakrah ia berkata: bahwasannya Nabi Muhammad SAW apabila mendapatkan sesuatu yang disenangi atau diberi kabar gembira, segeralah tunduk dan sujud sebagai tanda syukur kepada Allah SWT.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majjah dan At-Tirmidzi).
Dari hadis tersebut jelas bahwa Rasulullah SAW menyuruh kita untuk bersujud syukur apabila kita mendapatkan berita gembira atau sesuatu yang kita senangi itu tercapai. Sebagai bentuk rasa terimakasih kita kepada Allah SWT, karena Allah lah yang telah memberikan apa yang kita harapkan.
Ada beberapa sebab seseorang untuk melakukan sujud syukur yaitu:
1) Disaat seseorang mendapatkan nikmat dari Allah SWT
2) Disaat seseorang selamat dari mara bahaya
3) Disaat seseorang mendapatkan berita gembira
4) Disaat seseorang memperoleh apa yang ia harapkan
Syarat Sujud Syukur
1) Suci dari hadas dan najis
2) Menutup aurat
Rukun Sujud Syukur
1) Niat
2) Takbiratul ihram
3) Sujud satu kali
4) Salam
Tata Cara Melakukan Sujud Syukur
Cara melakukan sujud syukur ialah dimulai dengan takbir kemudian melakukan sujud satu kali, lalu membaca doa sujud syukur kemudian memberi salam.
Doa sujud syukur sebagai berikut:
Artinya: Wahai Tuhanku, ilhamkanlah aku supaya selalu mensyukuri akan nikmat-Mu yang telah Engkau kurniakan kepadaku dan kepada ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhai. Dengan Rahmat-Mu masukkanlah aku ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh.”(QS. An-Namlu:19)
Di dalam kitab suci Alquran di terangkan :
QS Al-Hajj [22]: 77
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا
وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu,
sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
QS An-Najm [53]: 62
فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا
Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).
QS Al-Hijr [15]: 98
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu (Allah) dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang sujud
QS Al-Insan [76]: 26
وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا
Dan sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya (Allah) dan bertasbihlah (beribadah) di malam yang panjang.
Kehebatan dari Sujud Syukur:
Sudah sepantasnya manusia bersyukur kepada Allah SWT, atas kebaikan-Nya, Manusia dapat merasakan kenikmatan dan kebahagian selama hidup di dunia ini.
Kenikmatan tersebut dapat berupa kesehatan, kesempatan, kehidupan, kekayaan, kelapangan, dan lain-lain.
Dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT mengatakan, “Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Seperti halnya, Manusia telah Mendapat Rezeki Nomplok.
هجوم نعمة: لها وقع من حيث لا يحتسب، سواء أكانت ظاهرة كحدوث ولد، وقدوم غائب، وشفاء مريض، أم باطنة كحدوث علم له أو لنحو ولده
Artinya, “Memperoleh nikmat yang tak terduga, baik yang tampak semisal kelahiran anak, kedatangan orang yang hilang, dan sembuh dari penyakit, atau yang tidak tampak seperti memperoleh pengetahuan bagi diri sendiri ataupun anak.”
Disunahkan sujud syukur pada saat mendapat rejeki nomplok atau dari jalan yang tak terduga. Misalnya, ketika kesulitan dan hutang menumpuk, tiba-tiba ada orang yang memberikan kita uang dengan jumlah yang sangat banyak. Pada saat itu disunahkan bagi kita untuk sujud syukur.
Kedua: Terhindar dari Bahaya
اندفاع نقمة: ظاهرة من حيث لايحتسب، كنجاة من هدم أو غرق أو حادث
Artinya, “Terhindar dari bahaya secara tiba-tiba, seperti selamat dari runtuhan (bangunan), tenggelam, dan musibah lainnya.”
Manusia tidak dapat meramalkan apa yang akan terjadi esok hari. Bisa saja dia akan mendapati nasib baik di hari esok atau nasib buruk. Demikian pula dengan musibah dan bencana, tidak ada seorang pun yang mampu menaksir waktu kejadiannya. Karenanya, saat terjadi bencana alam yang menelan korban jiwa, kemudian kita selamat dari bencana tersebut, maka disunnahkan untuk sujud syukur.
Ketiga: Melihat Penjahat atau Pelaku Maksiat
رؤية فاسق: متجاهر بفسقه أو متستر مصر ولو على صغيرة، ويسن أن يظهرها للمتجاهر إذا لم يخش فتنة
Artinya, “Melihat orang fasik, baik yang tampak kefasikannya ataupun tertutup dan terus menerus melakukan dosa kecil. Disunnahkan memperlihatkan sujud syukur kepada orang yang berbuat dosa secara terang-terangan bila tidak dikhawatirkan terjadi fitnah.”
Di mana-mana hampir ditemukan orang jahat, baik di desa maupun kota. Terlebih lagi di kota besar, penjahat dan pelaku maksiat hampir ditemukan di setiap sudut. Ketika melihat orang yang melakukan maksiat, disunahkan untuk kita melakukan sujud syukur, meskipun dia melakukan dosa kecil tapi terus-menerus.
Dalam kondisi ini, dianjurkan untuk memperlihatkan sujud syukur kepadanya. Hal ini dapat dilakukan bila dikhawatirkan tidak terjadi fitnah atau gangguan lainnya.
Keempat: Melihat Orang Tertimpa Musibah
رؤية مبتلى: في بدنه أو في عقله أو فيما يعد نقصا في كمال الخلقة أو أصلها عرفا: كالعمى والصمم، ولا يظهرها له.
Artinya, “Melihat orang tertimpa musibah, baik musibah pada tubuhnya maupun akalnya. Musibah yang dimaksud ialah tidak sempurnanya anggota tubuh dan fungsi tubuh seseorang, seperti buta dan tuli. Pada saat melihat orang cacat, tidak boleh memperlihatkan sujud syukur di hadapannya.”
Allah menciptakan sebagian makhluknya tidak sempurna secara fisik dan mental. Pada intinya, setiap manusia pasti diberikan kelebihan dan kekurangan. (PRIYA).