Pendekar PSHT Ranting Bungkal Ponorogo Diminta Jihad Dalam Rumah Tangga

Detikkasus.com | Propinsi Jawa Timur – Kabupaten Ponorogo – Para pendekar dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)  Ranting Bungkal menggelar Pengajian dan Halal Bihalal sekaligus memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 73 di Masjid Al Mutaqim, Desa Belang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (28/7/2018) malam.

Ketua Ranting PSHT Bungkal, Sunarno menyampaikan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama warga PSHT Ranting Bungkal selama ini.

Mewakili Ketua Cabang PSHT  Ponorogo, Alim Faizin selaku Sekretaris menyampaikan bahwa pentingnya halal bihalal yang setiap hari selalu ada dalam jiwa PSHT.

Baca Juga:  Tak Ada Kata Lelah Wujudkan Potensi Desa Bina'an, Hj. Sri Wahyuni Ipong Muchlissoni Kunjungi Desa Jenangan

Lebih lanjut Alim juga memaparkan bahwa salah satu atlit pencak silat asal PSHT Cabang Ponorogo bisa mewakili Indonesia dalam Asian Games 2018. “Mas Aji Bangkit Pamungkas adalah asli atlit PSHT Cabang Ponorogo mewakili Indonesia dalam Asian Games tahun 2018 ini, luar biasa” terang Alim Faizin.

Baca Juga:  Maksimalkan Masa Tanam Oktober-Maret, Babinsa Koramil Ngasem Dan Petani Semprot Hama Padi

Disela-sela acara, Kapolsek Bungkal AKP Joko Suseno menyampaikan bahwa secara umum situasi wilayah Kecamatan Bungkal cukup kondusif. “Oleh karena itu kami berharap situasi yang cukup kondusif ini tetap terjaga,” tutur AKP Joko Suseno.

Pada kesemptan itu Ustadz Aiptu Jarwo, S.Sos yang juga Kanit Binpolmas Polres Ponorogo memaparkan bahwa ada banyak hal yang perlu dikembangkan dalam kehidupan saat ini, yaitu jihad. “Saat ini jihad dalam mempertahankan rumah tangga, wajib dijaga kita semua,” tandas Aiptu Jarwo

Baca Juga:  Anggota Bhabin Memberikan Pelayanan Pengaturan Arus Lalulintas Di Simpang Rawan Kecelakaan

Pihaknya juga bepesan kita semua dilarang menyakiti hati perempuan. “Sehingga kaum hawa harus menjadi Isteri yang Sholekah,” imbuhnya.

Selain itu Aiptu Jarwo mengaku prihatin atas tingginya angka perceraian di Kabupaten Ponorogo. “Saya prihatin tingginya kasus perceraian di Ponorogo sehingga perlu peningkatan keimanan dan ketaqwaan kita semua agar bisa menjaga kehidupan rumah tangga yang Islami,” tandasnya. (MUH NURCHOLIS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *