Mojokerto, Detikkasus.com – Pembina Ammor Taufan Mandala, SH, MH menerangkan agar Dewan Lembaga Adat mengurusi budaya sedangkan Ammor bidang sosial.
Menurut Taufan, setelah dia mengikuti perjalananya,
apa yang dilakukan dewan lembaga adat dalam perjalannya akhir-akhir, dirasakannya sudah lari dari relnya.
Dia juga meminta agar Ammor tidak masuk dalam sistem pokitik dan Pemerintahaan.”Tetapi Ammor harus bermitra dengan pemerintah,” pintanya.
Dia juga berpesan kepada Ketua Ammor Try Marmo, anggota Ammorr mempunyai karakter yang berbeda-beda, oleh karena itu swgala sesuatu harus dikomunikasikan. Begitu juga nanti dakam oerjalannanya timbul permasalahan sesama anggitta, agar segera diselesaikan. “Silahkan buka komunikasi seluas-luasnya,” tekan Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto ini.
Kemudian lagi dia berpesan agar Ammor membuat perencanaan serta semua anggota harus mengawasi. “Lakukan manekemen terbuka serta transparan,” katanya.
Kembali dicontohkannya, yang paling rawan di Ammor adalah bidang usaha, “Bidang ini sebagai ujung tombak mendapatkan penghasilan,” ungkap Taufan, yang rencananya bulan depan akan meninggalkan Mijokerto dan pindah ke Jakarta.
Untuk bidang kebudayaan agar menindaklanjuti Surat Ketusan yang sudah dikeluarkan kepala desa. “Saya pinta, agar seluruh permasalahan harus dimusyawarahkan dan diselesaikan dengan 3 pilar, yaitu tokoh agama, tokoh masyarakat dan kantibmas.
Untik bidang budaya, dia mengatakan fungsinya adalah melakukan pembinaan didesa, sehingga tidak timbul permasalah-permasalahan didesa.
Tidak lupa dia juga memuji Ammor, dimana sudah bisa mandiri begitu juga dengan pandangan masyarakat yang sangat positif. “Ammor tidak boleh berpolitik tetapi untuk anggota silahkan pribadi
lepas pribadi,” terangnya.
Dia juga mendoakan sepeninggalan dirinya meninggalkan Mojokerto pembina Kompil Tri Sudjoko bisa mendapatkan jabatan yang kebih tinggi dari sekarang ini. “Mari kita doakan, ” ajaknya kepada seluruh yang hadir.
“Upayakan minim dalam 1 bulan sekali melaksanakan doa,” katanya.
Dipengujung penjelasannya, dia mohon pamit serta ini adalah panggilan tugas. “Mari komunikasi diantara kita jangan terputus, walauo
pun saya tidak di Mojokerto, namun hati saya disini, ” jelasnya.
Sementara penasehat Ammor Kimpok Tri Sudjoko meminta kepada juga penasehat Ammir Taufik utuk meneruskan estafet kepada penggantinya sebagai. “Kita berharap, semoga penasehat…. semoga bisa kembali kelak menjadi orang nomir satu dijatim didunia peradilan (Kajati),” ujarnya.
“Selamat jalan serta mohon maaf selama ini apabila menyibukkan dan memberatkan,” jelasnya. (mrg).