Detikkasus.com| Tuban – Setelah program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Pemprov Jawa Timur periode bulan Mei hingga Juni 2020 berakhir, Pemkab Tuban memberikan program pengganti, yakni Jaring Pengaman Sosial (JPS).
Bantuan JPS diberikan mulai bulan September hingga Desember 2020. Pemkab mempertimbangkan saat ini wilayahnya masih dalam masa Pandemi Covid-19.
“Untuk besarannya kita belum bisa sama dengan BPNT dari provinsi 200.000 rupiah, tapi di bantuan JPS ini sebesar 150.000 rupiah,” kata Wabup Tuban Ir H Noor Nahar Hussein saat meninjau penyaluran bantuan JPS di Balai Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Jumat (25/9/2020).
Wabup Noor Nahar yang kala itu didampingi Plt. Kepala Dinas Sosial Tuban, Joko Sarwono, menambahkan, penerima JPS ditambah untuk guru ngaji dan honorer madrasah. Besarannya masing-masing Rp 150.000 berupa 10 Kg beras dengan harga Rp 11.000 per Kg, minyak goreng 1 liter, dan telur ayam seharga Rp 25.500.
Ia terangkan, sumber dana dari bantuan JPS dari APBD Tuban sebesar Rp 2,1 miliar. Sedangkan jumlah penerimanya sebanyak 14.000 KK setiap bulan.
“Bantuan ini murni dari Pemerintah Kabupaten Tuban, bukan dari bapak Bupati, bukan dari Wakil Bupati apalagi dari Calon Bupati, jadi jangan sampai nanti ada yang terkecoh karena ada oknum yang mengakui bahwa itu dari dia,” terang alumni IPB Bogor itu.
Pada kesempatan bertemu dengan warga, Wabup Tuban dua periode itu tak henti-hentinya mengingatkan agar masyarakat mentaati Protokol Kesehatan (Prokes). Utamanya selalu memakai masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
Meskipun Grabagan jauh dari kota dan terpencil di pegunungan, namun untuk orang tua sangat rentan terjangkit Covid-19.
“Ini terbukti ada yang terjangkit di Kecamatan Grabagan, maka kita harus tetap selalu waspada dan menaati Protokol Kesehatan,” tegasnya.
Politisi senior dari PKB Tuban menambahkan, apabila ada yang menemukan bantuan JPS tidak sesuai dgn standart kwalitas bisa melaporkan ke petugas yang berwajib, Selanjutnya harus diganti oleh penyedia.
“Jika ada beras yang isi kerikilnya banyak atau bahkan seperti di daerah lain yang berasnya di campur dengan plastik, supaya langsung dilaporkan saja,” pungkas Wabup Noor Nahar.
Nampak hadir dalam acara tersebut Kabag Umum Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Camat Grabagan, Kepala desa Gesikan serta Forkopimka setempat.(IMM/MCT)