Pemkab Tuban Gandeng EMCL, ‘Nanggap’ Wayang Kulit.

 

Detikkasus.com | Indonesia – Provinsi Jatim – Kabupaten Tuban, 2018.
Dalam rangkaian Hari Jadi Ke-725 Kabupaten Tuban, Pemkab Tuban kembali menggelar Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dengan lakon ‘Wahyu Cakraningrat’, Sabtu (01/12/2018). Acara yang didukung ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini menghadirkan dalang Ki Sigit Ariyanto dari Rembang, hadirnya dalang muda ini mampu menarik antusias masyarakat untuk memadati Aloon-aloon Tuban.

Kegiatan ini dihadiri langaung oleh Wakil Bupati, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si. bersama, jajaran Direksi EMCL, Forkopimda, Sekretaris Daerah, perwakilan Bakorwil Bojonegoro, serta OPD dan Camat se-Kabupaten Tuban.
Mengawali sambutannya, Wabup menyampaikan terima dan apresiasi kepada EMCL yang telah mendukung penyelenggaraan hiburan rakyat ini. “Kita bisa merayakan Hari Jadi k-725 Kabupaten Tuban bersama-sama,” ungkap Wabup.

Baca Juga:  Terkait OTT Kepala Puskesmas Widang, Ketua DPRD Tuban : Ini insiden Memalukan.

Wabup menerangkan bahwa pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan tiap tahun bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa. Wayang kulit merupakan warisan seni adi luhung bangsa. “Wayang kulit merupakan seni yang menjadi tontonan sekaligus tuntutan. Pesan moral yang disampaikan dalam pertunjukan wayang kulit dapat menjadi pelajaran,” jelas Wabup.

Wabup dua periode ini menuturkan bahwa Kabupaten Tuban dilintasi pipa- pipa milik EMCL sepanjang 42 km. “Karenanya, kami berharap CSR yang telah dilakukan dapat terus ditingkatkan. Hal ini sebagai tanggung jawab kepada lingkungan dan masyarakat,” tutur Wabup. Dukungan EMCL pada kegiatan Pemkab Tuban merupakan wujud partisipasi dan kerja sama yang bersifat positif.

Sementara itu, perwakilan dari EMCL, Singgih P. Perdana mengungkapkan bahwa EMCL berkomitmen untuk ikut berperan dalam pengembangan masyarakat melalui sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. “Hal ini sebagai wujud tanggung jawab dan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat sehingga EMCL dapat beroperasi dengan baik,” ungkapnya.

Baca Juga:  Sambang ke Makodim Tuban, Danrem Imbau Prajurit Dukung Program Pemerintah

Singgih menambahkan bahwa EMCL mampu memproduksi migas sebanyak 210 ribu barel per hari. Hasil produksi tersebut dialirkan melalui pipa-pipa bawah tanah dan laut. “Pipa- pipa tersebut juga melintasi wilayah kabupaten Tuban sebelum sampai di Gagak Rimang,” bebernya.

Terkait dengan pagelaran wayang kulit, Singgih
menyatakan bahwa EMCL rutin menggelar wayang kulit setiap tahun sejak 2009. Dia berharap warga dapat menikmati pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dan mengambil pelajaran dalam cerita yang dibawakan.
“Kami juga berharap agar hubungan antara EMCL dengan Pemkab dan masyarakat Tuban dapat terus ditingkatkan,” pungkasnya.

Baca Juga:  Forkopimda bersama masyarakat Situbondo Deklarasi Indonesia Damai di Alun Alun Situbondo

Dijelaskan, pegelaran wayang kulit semalam suntuk dimulai dengan penyerahan tokoh wayang kulit secara simbolis dari perwakilan EMCL ke Wabup yang kemudian diserahkan kepada dalang.
Adapun lakon ‘Wahyu Cakraningrat’ mengisahkan tentang tiga ksatria yaitu raden Lesmana Mandrakumara, raden Samba Wisnubrata dan raden Abimanyu. Wahyu Cakraningrat sendiri merupakan wahyu dari Sang Bhatara yang dianggap sebagai syarat untuk menjadi pemimpin dan memperoleh kekuasaan.
Guna mendapatkan Wahyu Cakraningrat tersebut harus melalui laku tapa brata yang sangat berat. Wahyu Cakraningrat hanya akan diterima ksatria yang bersih lahir batin, cerdas dan tahan godaan, berbudi luhur, dan kepekaan sosial tinggi.

(Mam/MCT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *