TRENGGALEK I detikkasus.com – Kota yang berkelanjutan (Sustainable City) merupakan konsep pembangunan yang tidak hanya memperhatikan pertumbuhan di sisi ekonomi, namun juga aspek lain seperti peningkatan kualitas hidup masyarakatnya. Gagasan tersebut tengah dibahas oleh Pemkab Trenggalek yang akan diawali dengan penataan ruang publik.
Rencana tersebut dibahas dalam rapat yang dipimpin oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, bersama Bappedalitbang dan Dinas PKPLH di Gedung Smart Center, Selasa (26/1/2021). Menurut Bupati Nur Arifin, cita-cita tersebut akan bisa dicapai dengan adanya perbaikan dalam tata kota maupun fasilitas umum.
“Beberapa prioritas, khususnya untuk penanganan banjir di sekitar kota, kita akan bangun beberapa jalur-jalur resapan dan juga perbaikan drainase, tetapi di atasnya juga akan ada percantikan, khususnya di sekitar alun-alun dan juga sekitar kawasan pasar pon, nanti akan ditambahi dengan ruang terbuka hijau pujasera,” ungkapnya.
“Jadi kita tadi mereview desain sembari menyamakan persepsi tentang bagaimana tahun 2030 kita mempunyai cita-cita menjadi sustainable city, jadi kita mulai tahapnya dengan bagaimana kita bisa menjadi kota hijau terlebih dahulu terus naik ke smart city baru ke sustainable city,” lanjut Bupati Nur Arifin.
Beberapa langkah yang sudah direncanakan oleh Pemkab Trenggalek dalam penataan ruang publik diantaranya memperbanyak ruang terbuka hijau yang juga harus dilengkapi dengan fasilitas yang inklusif.
“Tadi juga ada Bappeda kita minta untuk urban planner bisa masuk membantu kita untuk bagaimana indeks-indeks seperti bagaimana pengurangan emisi karbon, terus kemudian perluasan area untuk pejalan kaki, terus kemudian bagaimana gedung-gedungnya di create dengan ramah lingkungan,” tutur Bupati Nur Arifin. (Budi Santoso).