Pemkab Bojonegoro Gelar Pengajian Peringati Isra Mikraj Nabi Muhammad, Serukan Peningkatan Amal Kebaikan

Bojonegoro | Detikkasus.com – Dalam rangka peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar pengajian di Pendopo Malowopati, Jumat (31/1/2025) dengan tema ‘Membentuk Jiwa yang Bersih dan Meningkatkan Amal Kebaikan sebagai ASN’. Kegiatan ini menghadirkan pembicara DR. dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M.Ag. dari Surabaya.

Staf Ahli bidang Sumber Daya Manusia dan Kemasyarakatan Setda Kabupaten Bojonegoro, Elzadeba Agustina, yang mewakili Pj Bupati Bojonegoro, mengatakan pengajian yang dimulai pukul 08.30 WIB dilaksanakan untuk memperingati momen yang sangat bersejarah bagi umat Islam, yakni Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:  Aksi Massa di Areal PT. Langgam Harmoni Siak Hulu, Warga Sebut Tidak Ada Keributan

“Inti dari kegiatan ini yakni bagaimana kita sebagai umat muslim bisa meningkatkan shalat lima waktu dengan baik dan tepat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Elzadeba juga berpesan agar para ASN lebih disiplin waktu. Sebab waktu berharga dan tidak bisa terulang. Maka sholat maupun kegiatan lain jangan sampai ditunda. Ia juga mengajak untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Sementara itu, Hj. Siti Nur Asiyah dalam ceramahnya menyampaikan pentingnya bersholawat. Karena dengan bersholawat akan mendapatkan syafaat Nabi Muhammad. Maka sholawat ini penting untuk dibudayakan.

Baca Juga:  Pemkab Nias Selatan Fasilitasi Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan DaerahPemkab Nias Selatan Fasilitasi Penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Nias Selatan, Detikkasus Pemerintah Kabupaten Nias Selatan (Pemkab) Nias Selatan memfasilitasi rapat penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) dengan melibatkan masyarakat yang memiliki kompetensi dan kredibilitas untuk pemajuan kabudayaan. Kegiatan tersebut berlangsung di Pantai Sorake, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Selasa (03/12). Rapat ini dibuka secara resmi oleh Bupati Nias Selatan yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Martinus Halawa,S.Pd., didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga, Anggreani Dachi,SP. Serta dihadiri para Camat, diantaranya Camat Luahagundre Maniamolo, Ta'ajari Wau,S.Pd., Camat Aramo, Sozisokhi Laia,S.Sos.,M.A., Camat Amandraya, Atosokhi Mendrofa, dan Camat Lahusa, Yurlina Zebua,S.Pd., serta Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Wanita dan Budayawan. Bupati Nias Selatan melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Martinus Halawa menyampaikan maksud pertemuan tersebut untuk menggali dan melestarikan budaya yang terpendam selama ini. "Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," sebut Martinus Halawa. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Pemuda Olahraga Kabupaten Nias Selatan, Anggreani Dachi, mengatakan untuk menindaklanjuti harapan masyarakat tentang hasil rapat pada hari ini, maka akan diadakan pertemuan lanjutan di setiap Ori guna menyelaraskan pokok-pokok pikiran kebudayaan yang telah disampaikan oleh para peserta rapat. Rapat penyusunan pokok pikiran kebudayaan itu sangat direspon baik para peserta dari berbagai kecamatan, dan mereka sangat mengharapkan tindaklanjutnya ke depan sehingga budaya-budaya yang masih terpendam selama ini dapat terdokumentasikan dan terus dilestarikan menjadi aset daerah. (Supardi Bali )

Selain bersholawat, Hj. Siti Nur Asiyah juga berpesan agar selalu mengumpulkan doa. Doa itu tidak selalu harus diucapkan dengan bahasa Arab, namun juga bisa menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa dengan diawali sholawat dan ditutup dengan sholawat.

“jangan juga berdoa dengan ragu-ragu karena jika ragu-ragu malaikat membawa doanya juga ragu-ragu,” tandasnya.

Baca Juga:  Bareskrim Polri Tengah Usut Kasus Dugaan Korupsi Proyek di PTPN XI

Ia bersyukur, pagi ini bersama-sama memperingati momen bersejarah yang diperingati setiap tahun yakni Isra Mikraj. Pada momen itu, Rasulullah melakukan perjalanan dari langit pertama sampai langit ketujuh hingga Sidrotul Muntaha. Ada pesan yang lebih penting dalam perjalanan itu. Jika ibadah lain disampaikan melalui malaikat jibril, namun untuk perintah sholat langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad.

“Sholat itu tiang agama, kita sholat itu menguatkan agama, namun jika tidak sholat sama saja dengan merubuhkan agama,” tegasnya.
(An)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *