Pelalawan, detikkasus.com – Pembangunan sejumlah gedung sekolah oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan, dengan sumber dana APBD Kabupaten Pelakawan anggaran tahun 2016, terkesan bahan praktek korupsi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sesuai pantauan dilapangan, sejumlah proyek pembangunan yang dumaksud, baru selesai dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 lalu, sekarang kondisi proyek itu sudah mengalami kerusakan.
Beberapa diantaranya, pembangunan tiga unit tambahan ruang kelas (TRK) di SD Negeri 04 Bukit Agung, Kecamatan Pangkalan Kerinci. Lalu pembangunan gedung sekolah SMPN 1 Bandar Petalangan Kelas Jauh, dan tiga unit TRK di SDN 04 Lubuk Keranji, Kecamatan Bandar Petalangan.
TRK yang baru selesai dibangun di SDN 04 Bukit Agung, dilaksanakan asal-asalan saja. Dimana dinding dan lantainya tampak melengkung-lengkung alias tidak lurus. Lantai teras dan lantai dinding retak-retak, dan nyaris ambruk. Begitu juga pembangunan gedung TRK SDN 04 Lubuk Keranji yang juga baru selesai tahun 2016 lalu, sudah mengalami banyak retak, dan terasnya sudah mulai banyak hancur. Apa lagi gedung baru SMPN 1 Bandar Petalangan Kelas Jauh, baru saja selesai dibangun tahun 2016 lalu, kondisinya sudah mengalami retak-retak.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan yang dikonfirmasi melalui PPK (pejabat pembuat komitmen) Masri S.Pd beberapa waktu lalu mengatakan, akan memanggil kontraktor pelaksana untuk memperbaiki kerusakan itu. Namun sampai detik ini, pernyataan Masri itu belum terealisasi.
“Bila rekanan kontraktornya tidak mau memperbaiki pekerjaanya yang sudah rusak, akan diserahkan kepada kejaksaan memanggilnya. Itu sudah kesepakatan sesuai MoU dengan pihak Kejaksaan,” ujar Masri memberi alibi kepada media ini saat ditemui diruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Dari pengakuan Masri, pembangunan TRK di SDN 04 Bukit Agung, menelan dana APBD Pelalawan kurang lebih Rp 500 juta. Pembangunan TRK di SDN 04 Lubuk Keranji, biayanya juga kurang lebih Rp 500 juta. Dan pembangunan gedung SMPN 01 Kelas Jauh di Bandar Petalangan, dananya sudah tidak ingat lagi. Nama perusahaan pelaksana masing-masing proyek itu juga, sudah lupa, ujarnya. (Sona).