Gunungsitoli, 04/11/2018 | Detikkasus.com – Sekepulauan Nias
Kegiatan dana desa Tahun 2016 tentang saluran pembuangan atau Parit yang berada didusun II didesa Lasarabahili kecamatan Gunungsitoli tepatnya masa kurniawan Harefa alias Ama kartika Harefa sebagai kepala desa membuat masyarakat Resah. Selasa 04/12/2018.
Hal ini disampaikan Noprianto Duha Salah satu Warga Dusun II desa Lasarabahili menyampaikan”
Pembuatan parit tersebut tidak sesuai dengan pandangan masyarakat karna pembangunan parit ini dibangun sampai di induk parit sesuai perencanaan. tapi nyatanya sudah gantung, kurang lebih 30 meter lagi baru sampai di induk parit sana.
sehingga saluran air dari penggunungan tersebut habis berserakan semua dikebun saya jadi ujung- ujungnya kebun tersebut tidak bisa saya manfaatkan karna semua sampah dan kotoran berserak semua di kebun saya sehingga saya tidak bisa memanfaatkan kebun saya, sehinga hal ini sudah pernah disampaikan dengan kepala desa, tapi alasan tidak memenuhi anggaran, terangnnya
Lanjutnya,” kalau ada anggaran dilanjutkan lah biar aman kebun saya, kan dulu perjanjian sama bapak kapala desa mau dilanjutkan sampai ke induk parit, ujung ujungnya cuman sampai segitu, Harap Nopriyanto Duha.
Hal serupa juga disampaikan ” Ina putra juga warga dusun II desa Lasarabahili, dalam berkomentar mengatakan,” kami sangat terganggu dengan parit ini karna sering tersumbat, dan kadang masuk kerumah airnya kalau banjir dari atas ada kotoran seperti plastik, sabut kelapa, kalau tidak kami bersihkan sampah yang menumpuk di ujung parit ini, akan masuk dan melewati dibawah rumah yang memungkinkan longsor, ditambah lagi dibelakang induk parit ini berhubungan langsung dengan parit yang putus, dikebun bapak noprianto duha. pungkasnya.
diwaktu yang berbeda awak media detikkasus.com meminta tanggapan PJ kepala desa lasarabahili Tanobadodo zebua terkait keresahan masyarakat, ianya mengatakan sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas informasi ini pak, saya juga berada ditempat yang berbeda dan saya juga baru menjabat sebagai PJ, kepala desa di desa lasarabahili sehingga informasi ini baru saya dengar namun nanti saya coba konfirmasi kepada kepala dusun II terkait persoalan ini, Ungkap Tanobadodo Zebua saat dikonfirmasi lewat via seluler pada pukul 18:10 tepatnya malam ini.
dari pantauan , masyarakat merasa kecewa dan resah terkait dugaan gantungnya kegiatan perkerjaan ini yang tak punya pangkal.
(DZ)