Labuhanbatu-Sumut I Detikkasus.com – Rabu (11/1/2023). Terkait kegiatan pembangunan fiber optik dan pemasangan kamera pengawas, nomor kontrak: 02-PJFO/ PPK.DISKOMINFO/2022, Pelaksana: CV. Jangkar Mas Murni, dengan anggaran biaya Rp: 794.392.479, sumber dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) TA.2022, sedangkan waktu pelaksanaan Nopember-Desember.
Ahmad Fadly Rangkuti., S.T., M.Kom Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, diruangan kantor melalui salah seorang kepercayaan atau stafnya berkata. “Sudah siap dikerjakan di 13.titik instansi dan 2.titik Simpang, berikut susunan titik instansi yang dimaksud adalah sebagai berikut”. (1). Instansi Dishub, (2). Dinas Pangan, (3). Inspektorat, (4). BPKD,
(5). DLH, (6). PMD, (7). BPBD, (8). Perijinan, (9). Sekwan, (10). Dinas KB, (11). Balitbang, 12. Dinas Perindag, 13. Perempuan Perlindungan dan Anak. Kemudian ada Dua 2.titik simpang yang sudah dipasang sebagai berikut, Simpang 4 Satlantas Kota dan Simpang 6 Kota Rantauprapat. Sebut kepercayaan Ahmad Fadly Rangkuti diruangan Kominfo.
Di 13.Instansi dan 2 titik lokasi persimpangan yang sudah dilakukan pasangan fiber optik dan kamera pengawas, kelihatannya proyek ini adalah bagian dari pemerintah labuhanbatu, untuk mewujudkan perkembangan zaman di era digital saat ini, selain itu agar kabupaten labuhanbatu menjadi daerah yang maju dan tidak tertinggal khususnya dibidang informasi.
Fiber optik ini dapat sebagai teknologi yang sangat memungkinkan untuk dapat melakukan berbagai aktivitas secara cepat sesuai diinginkan, apa lagi jika sudah dapat disatukan dengan alat kamera pengawas disetiap titik lokasi rawan tentunya akan dapat jadi petunjuk atau alat bantu yang diharapkan.
Fiber optik ternyata dapat jadi salah satu alat teknologi yang sangat memungkinkan, untuk bisa mendapatkan kecepatan yang diinginkan, sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut, dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Desas desus yang berkembang dibeberapa lokasi Nara sumber yang tidak ingin namanya ditulis sangat berharap, “Agar jangan hanya sebatas isu sudah dipasang tapi malah tidak dapat difungsikan, sebab kalau hanya sebatas untuk di pasang tapi tidak bisa difungsikan berarti samalah dengan membuang anggaran yang ada”. Sebut sumber
Kapan dilakukan pemasangan fiber optik dan kamera pengawas di 13.titik dan 2.simpang itukan perlu diberitahu secara transparan, apa lagi jika Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau pejabat yang bertanggung jawab, atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa itu adalah dinas kominfo.
Selain tentang perjalanan penggunaan anggaran yang harusnya dapat transparan, tentunya sangat diharapkan bapak Plt Kepala Dinas Kominfo Labuhanbatu, nantinya agar dapat memasang layar televisi untuk dapat melihat, atau memonitoring para pejabat yang dalam ruangan sebab siapa tahu, malah kondisi sakit dalam ruangan tapi tidak ter ekspos.
Misalnya sakit GINJAL (gaji ingin naik tapi kerja lamban, kemudian sakit JANTUNG (jarang masuk kantor tapi terus ngarep gaji). Kemudian ada lagi sakit ASAM URAT (asal sampai kantor terus uring-uringan atau tidur), sakit FLU (facebook melulu) kemudian PUCAT (pulang cepat), dan masih banyak lagi yang perlu kita ketahui tentang mereka. Ujar sumber .
(J. Sianipar)