Kota Langsa |Detikkasus.com -Para pemerhati dan masyarakat kota langsa, menggunjingkan pelaksanaan bimtek pkk ke takengon. Sangat mencederai keuangan desa yang selalu di pelo roti oleh antek-antek yang berjiwa koruptor, sehingga dana desa terkuras. Untuk pelaksanaan bimtek, dan berdasarkan isu yang beredar di penghujung bulan oktober ini. Akan ada lagi bimtek, yang pesertanya dari aparat gampong.
Menurut dari lembaga yang di segani dan telah memiliki reputasi dalam menyoroti adanya dugaan korupsi, di berbagai instansi di kota langsa. Seperti kasus korupsi di PDAM dan juga di RSUD, untuk itu pihaknya mengatakan. Kepada sejumlah wartawan media ini, melalui via selularnya kamis sekitar pukul.19.15.wib kita akan menelusuri indikator yang merugikan keuangan desa .
Bimtek, yang berulang kali di lakukan tidak memberi dampak positif kepada pemerintahan desa dan masyarakat. Terkesan pelaksanaan bimtek, yang di selenggarakan oleh lembaga tertentu. Untuk meraup keuntungan pribadi dan kelompoknya, beberapa oknum kepala dosa. Yang ada di kota langsa, pada prinsipnya. Tidak setuju, bila bimtek berulang kali di lakukan sehingga kami tuturnya tidak mampu lagi.
Dalam pengelola keuangan desa, di karenakan telah di gerogoti. Oleh adanya bimtek sepanjang tahun di laksanakan, kami sebutnya lagi. Telah bosan dan muak mengikuti bimtek, yang tidak ada maknanya serta tidak ada urjen keuntungannya. Bagi yang senang pelesiran iya!!…. Happy saja, karna mentalnya memang begitu. Tapi kami selaku geuchik, yang telah berulang kali selalu mengikuti tidak memberikan manfaat kepada masyarakat. Yang ada di desa dan dana desa ikut terkuras, ujarnya mengomentari dengan nada sinis.
Akan tetapi, bila kami tidak menuruti perintah atau membangkang. Maka akan ada konsekuensinya, untuk menghindari resiko yang tidak di ingin kan. Kami bagaikan lembu, yang telah di cucuk hidungnya. Dan di tarik oleh para pelaksana bimtek, mau tidak mau harus mengikutinya .
Program bimtek, hanyalah akal-akalan para penguasa untuk meraup keuntungan pribadi dengan cara melalui program bimtek lembaga yang telah memiliki nama besar di kota langsa. Juga dengan nada miris mencibir mental dan moral penguasa yang doyan membuat pelatihan bimtek, sehingga membodohi masyarakat dan lembaga tertentu. Sebagai penyelenggara serta para panitia mendapatkan keuntungan besar, dari hasil korupsi dengan alibi yang telah di sebutkan di atas. Tandasnya, mengakhiri komentarnya.
Dalam pelaksanaan bimtek PKK, yang bertujuan ke takengon kali ini. Pihak penyelenggara bimtek, menggunakan orang-orang. Tertentu untuk memberikan sejumlah uang ke beberapa oknum wartawan agar berita bimtek PKK, tidak di buat beritanya peristiwa tersebut. Telah memberi sinyal terjadinya korupsi, dan kejati daerah aceh. Di minta untuk menyidik kasus pelaksanaan bimtek, jangan hanya menjadi penonton saja. Seakan-akan tajam ke bawah tumpul ke atas, sehingga di khawatirkan masyarakat tidak percaya.lagi, terhadap pihak aparat hukum di aceh. Sehingga keadilan itu, dapat di perjual belikan dengan rupiah.
(Pasukan Ghoib/Team Silet)