Tanjab Barat l Detikkasus.com – Proyek peningkatan jalan dari sumber dana APBD kabupaten Tanjab Barat, tahun 2022 dengan alokasi dana sebesar Rp. 3,4 milyar lebih yang dilaksanakan oleh CV. Inter Nusa Niaga ini masih menyisakan persoalan dilapangan. Pasalnya, peningkatan jalan yang berlokasi di sungai lanjut, kecamatan Tebing Tinggi ini mengakibatkan rusaknya pondasi rumah warga.
Hal itu dibenarkan Rudi salah satu warga Sungai Lanjut kepada media ini. Dia membenarkan jika akibat aktivitas proyek peningkatan jalan di wilayahnya berakibat merusak pondasi rumah orang tua nya.
“Benar itu pak bukan informasi bohong, kami punya bukti berupa Poto dan Vidio yang menunjukkan penebangan pohon sawit yang menimpa pondasi rumah orang tua saya, ” kata Rudi anak dari pak Selamat menjelaskan kepada media (15/1/2023).
Menurutnya juga, tidak ada musyawarah ataupun pemberitahuan dari pihak terkait sebelum dilakukan aktivitas penebangan sawit di lokasi pekerjaan proyek.
“Tidak ada pemberitahuan, apalagi musyawarah ditingkat RT atau kelurahan bahwa akan dilakukan penebangan pohon sawit di area rumah orang tua saya, ” tegas Rudi.
Lebih lanjut, ” saat itu orang tua saya sedang tidak berada di rumah, pas pulang ke rumah melihat kondisi pondasi rumah yang akan di bangun sudah tertimpa pohon sawit, seperti yang terlihat dalam gambar yang kami ambil saat itu, ” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Selamat warga Sungai Lanjut merasa kecewa terhadap rekanan yang melaksanakan aktivitas pekerjaan proyek peningkatan jalan di wilayahnya.
“Kami sangat kecewa pak, pohon sawit kami di tebang tampa izin dan pondasi rumah juga ikut rusak tertimpa pohon sawit yang di tumpang pekerja proyek, ” keluhnya.
Dia juga menyebutkan, pasca kejadian tidak ada etikad baik dari CV. Inter Nusa Niaga terhadap dampak yang dialami oleh pak selamat.
“Pondasi yang terbuat dari ceroan dan baru bata rusak tertimpa pohon sawit, sampai hari ini tidak ada dari pihak CV atau dinas terkait yang peduli dengan nasib kami, “sesalnya.
Pak selamat yang merupakan petani kebun sawit ini berharap pemerintah beserta dinas terkait mendengar keluhannya dan memberikan solusi terhadap kerugian yang dialaminya.
“Kami tindak memprotes pembangunan yang masuk, sepanjang tidak merugikan dan merusak milik kami, semoga saja pemerintah mendengar keluhan kami, ” harapnya.
(Tim)