Detikkasus.com | Bojonegoro – Jajaran Polres Bojonegoro, hingga hari ini, masih terus peduli kepada warga masyarakat yang kurang mampu yang terdampak pandemic covid-19 dengan memberikan bantuan paket sembako.
Pemberian paket sembako ini tidak lain agar dapat meringankan beban ekonomi Masyarakat. Khususnya para marbot masjid di wilayah hukum Polres Bojonegoro yang terdampak virus corona yang mewabah saat ini.
Seperti hari ini, bertempat di halaman Mapolres Bojonegoro, Kamis(15/10/2020) pukul 08.00 WIB, Kapolres Bojonegoro, M. Budi Hendrawan, SIK, MH yang didampingi Wakapolres Bojonegoro, Kabag Sumda, Kasat Lantas, Kasat Binmas dan Kasubbag Humas membagikan paket sembako kepada warga yang terdampak wabah corona khususnya kepada marbot masjid di wilayah hukum Polres Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro mengatakan bahwa pemberian tali asih berupa paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian Polri pada warga khususnya marbot masjid terdampak virus corona yang kini sedang menghadapi kesulitan. Selain itu juga, Polres Bojonegoro titip pesan kepada para marbot masjid untuk disampaikan kepada Ta’mir masjid tetap mematuhi protokol kesehatan bagi para jamaah masjid baik menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
“Ini bentuk kepedulian Polri khususnya Polres Bojonegoro memberikan bantuan berupa paket sembako kepada marbot masjid di wilayah hukum Polres Bojonegoro. Kami meminta para takmir masjid ikut bersama-sama mentaati protokol kesehatan dan melakukan langkah pencegahan penyebaran virus corona,” kata Kapolres kepada awak media ini saat ditemui di Mapolres.
Salah satu perwakilan penerima bantuan paket sembako, Jamiin marbot masjid Nurul Huda Desa Bendo Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dari Kapolres Bojonegoro atas pemberian tali asih berupa bantuan paket sembako.
“Kami mendoakan semoga Polres Bojonegoro dan jajarannya diberikan kesehatan, diberikan kelancaran dalam menjalankan tugas dan situasi wilayah Bojonegoro yang aman. Di samping itu, wabah virus corona ini segera diangkat (lenyap) dari Bojonegoro sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti sediakala lagi,” katanya.(imm/*)