Tanggamus – Detikkasus.com
Warga Pekon Way Gelang Tanggamus R (45) nama disamarkan. mengeluhkan nota tarif pembayaran rekening air bersih berlangganan miliknya, yang tiba-tiba mengalami pelonjakan tarif tidak wajar, di PDAM Way Agung KCP Kotaagung Barat, Minggu (26/11/2023).
Biasanya (R) membayar dalam satu bulan pemakaian air bersih PAM dengan kisaran harga Seratus riu, bahakan bisa kurang dari itu, kini jusru melonjak mencapai ratusan ribu perbulan.
Semula (R) hendak membayar langganan Air Bersih di Kantor KCP Way Agung Kotaagung barat, diadikagetkan saat mendapati print out pembayaran tagihan yang diberikan kepadanya, mencapai nominal empat ratus ribu rupiah, sedangkan dibulan-bulan sebelumnya tidak demikian.
Merasa ada yang tidak wajar, beliau menyatakan enggan membayar struk pembayaran yang pada saat itu diberikan oleh petugas PDAM Kantor Kotaagung barat, Ia menilai ada kesalahan yang terjadi, sebab dirinya tidak merasa menggunakan air dengan jumlah yang mencapai lebih dari seratus kubik dalam satu bulannya.
Bahkan untuk menjaga estimasi pembayaran (R) justru mengurangi pemakaian yang ada.
Usai dari kantor PDAM ia menceritakan peristiwa yang dialaminya pada media ini, awak mediapun berinisiatif untuk mengkonfirmasi kepala cabang PDAM Way Agung Kotaagung barat.
Faizul, selaku kepala cabang membenarkan jika tagihan itu memang demikian adanya, berdasarkan pemakaian air bersih yang digunakan oleh keluarga (R) dirumahnya, dan sudah dilakukan pengecekan.
“Ya itu benar print out pembayaran memang seperti itu, dan harus dibayarkan berdasarkan pemakaian yang ada, jika merasa keberatan silahkan konsultasikan ke PDAM pusat (Pemda) sebab struk nya sudah di print,” Ucap Kepala Cabang di sambungan telpon whatshaap
Mendengar keterangan dari kepala cabang (R) kembali mencocokkan Struk pembayaran terahir, dengan meteran air yang ada dirumah nya, ternyata dilihat dari water meter terdapat selisih yang sangat jauh.
“Entah seperti apa cara PDAM menghitung kubikasi pemakaian air, saya sampai heran aktifitas biasa saja layak nya hari-hari sebelumnya, malah justru ada pengurangan pemakaian, akan tetapi, tagihan justru malah meningkat,”Ungkap nya
Tak sampai disitu, pengecekan pun terus dilakukan oleh keluarga (R), dengan mencocokkan akurasi meteran air dirumahnya yang terahir.
Ternyata ada kejanggalan yang terjadi, pada Tanggal 24/11 kondisi air PAM dalam keadaan mati, akan tetapi water meter air masih berputar kencang, selayaknya air sedang hidup/nyala, padahal pada saat itu PAM kotaagung Barat masih dalam perbaikan, hal tersebut dibuktikan melalui rekaman Vidio pendek yang di ambil oleh korban.
Timbul dugaan bahwa pembengkakan itu terjadi, akibat pembuangan angin dari selang PDAM dalam keadaan mati, pasca perbaikan, tetapi mesin pengukur air berjalan layaknya Air sedang mengalir kerumah warga.
Akibat kejadian tersebut, korban merasa ada yang tidak beres pada saluran PAM kotaagung barat, (R) diwakilkan oleh adiknya, langsung berupaya untuk mengkonfirmasi dengan PDAM pusat di Pemda Tanggamus.
Didepan petugas pelayanan, keluarga menceritakan kronologi yang terjadi, dengan pihak PDAM Way Agung.
Alih-alih mendapat jawaban yang tepat, penjelasan oleh kabid pelayanan keluhan pelanggan, justru terkesan menutupi kesalahan, pihak PAM menilai bahwa apa yang sudah dijalankan selama ini telah dilakukan dengan benar adanya.
“Perihal Angin yang memutar water meter itu memang bisa saja terjadi, tetapi tidak lama waktunya, paling juga berbarengan dengan air yang akan keluar di keran” Ucap dia
Sedangkan Faktanya, Pada saat kejadian kerusakan PAM di Tanggal 24/11 angin yang berhebus melewati water meter tersebut, hampir dua jam lamanya dan meteran air berputar kencang layaknya ada air yang masuk melalui meteran yang dimaksud.
Timbul dugaan bahwa pelayanan PDAM way agung seperti ini, sudah terjadi cukup lama, hanya saja pelanggan tidak berani untuk protes atau komplain sehingga tidak terjadi huru hara seperti yang dialami oleh (R) dipekon Way Gelang.
Pelayanan yang buruk, oleh PDAM Way Agung, bukan kali ini saja, beberapa waktu lalu terkait ada kerusakan, pihak PDAM tidak memberikan himbauan kepada pelanggan terlebih dahulu, justru ada kebijakan pasca kerusakan, itupun tidak dapat dirasakan oleh pelanggan malah memprioritaskan pelanggan tertentu.
Semisal pada Tanggal 22/11 saat PAM kotaagung barat terjadi kerusakan, pihak PDAM memberikan layanan mobil tengki berisi air, untuk membantu kebutuhan pelanggan di area kotaagung barat.
Malah oleh petugas, dihabiskan untuk intasi tertentu, dengan alasan ada siswa taruna yang harus menggunakan air untuk keperluan mandi, sementara pelanggan diluar intasi tersebut seperti masyarakat, harus rela mandi dikali akibat dirumahnya tidak ada Air bersih.
Miris, namun itulah yang terjadi hingga berita dimuat, Direktur PDAM Way Agung, Jonson.M.Banjarnahor, belum memberikan keterangan resmi.(dalam konfirmasi).Roli