Pastikan Tak ada Kasus Hepatitis Misterius di Pacitan

PACITAN | Detikkasus.com – Penyakit Hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia, setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Kementerian Kesehatan RI sendiri sampai saat ini masih menginvestigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyediaan Epidemiologi, guna mengetahui lebih lanjut penyakit tersebu.

Meski belum diketahui pasti penyebab Hepatitis akut tersebut, dr. TH Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan memastikan bahwa saat ini di Pacitan tidak ada kasus Hepatitis misterius tersebut.

Baca Juga:  Jaga Kamtibmas, Kapolres Bojonegoro Silaturahmi dengan Pengurus Perguruan Silat

“Untuk saat ini Alhamdulillah belum ada kasus hepatitis misterius, dan semoga Pacitan tidak ada,” terangnya.

Hendra juga menambahkan apabila memang ada anak yang mengalami gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Bahkan air kencing yang berwarna pekat seperti teh atau BAB berwarna putih pucat. Maka diminta untuk segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diagnosa awal.

Baca Juga:  Polsek Tamiang Hulu Dan Polres Kabupaten Aceh Tamiang, Limpahkan Berkas Perkara Tahap Dua (II)

“Kunci keberhasilannya adalah tetap tenang, karena semua itu bisa dicegah dengan selalu meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan diri (PHBS) dan juga lingkungan,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Dinkes juga telah mengantisipasi dalam melakukan identifikasi sampel untuk kasus hepatitis. Beberapa pelayanan kesehatan juga sudah disiapkan menerima rujukan untuk dugaan kasus hepatitis misterius.

Baca Juga:  DETIK KASUS | SECARA RESMI JABATAN DANRAMIL DEMPET DAN SAYUNG DI SERAHKAN KE DANDIM DEMAK

“Kalau ada kasus akan kita koordinasikan dulu. Jika betul ada akan segera lapor ke Kementerian Kesehatan dan hasilnya nanti keluar dari Kemenkes,” tambahnya.

Selebihnya, terkait sumber informasi tentang kasus hepatitis misterius ini akan disampaikan satu pintu melalui Kemenkes. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tetap fokus dalam menerapkan PHBS.

  • Reporter : Hargo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *