Pastikan Tak ada Kasus Hepatitis Misterius di Pacitan

PACITAN | Detikkasus.com – Penyakit Hepatitis akut yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia, setelah tiga anak dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Kementerian Kesehatan RI sendiri sampai saat ini masih menginvestigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyediaan Epidemiologi, guna mengetahui lebih lanjut penyakit tersebu.

Meski belum diketahui pasti penyebab Hepatitis akut tersebut, dr. TH Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan memastikan bahwa saat ini di Pacitan tidak ada kasus Hepatitis misterius tersebut.

Baca Juga:  Peduli Pendidikan, Korem 081/DSJ Genjot Vaksinasi Untuk Para Pelajar dan Santri

“Untuk saat ini Alhamdulillah belum ada kasus hepatitis misterius, dan semoga Pacitan tidak ada,” terangnya.

Hendra juga menambahkan apabila memang ada anak yang mengalami gejala, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Bahkan air kencing yang berwarna pekat seperti teh atau BAB berwarna putih pucat. Maka diminta untuk segera memeriksakannya ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diagnosa awal.

Baca Juga:  DPR Sebut Kampung Tangguh Narkoba Ide Cerdas Kapolri Sebagai Pertahanan Peredaran Gelap Narkoba

“Kunci keberhasilannya adalah tetap tenang, karena semua itu bisa dicegah dengan selalu meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan diri (PHBS) dan juga lingkungan,” ungkap Hendra.

Sementara itu, Dinkes juga telah mengantisipasi dalam melakukan identifikasi sampel untuk kasus hepatitis. Beberapa pelayanan kesehatan juga sudah disiapkan menerima rujukan untuk dugaan kasus hepatitis misterius.

Baca Juga:  Sekitar bulan Agustus tahun lalu, saya membaca, ada yang menyebut diri saya seorang pemimpin Otoriter.

“Kalau ada kasus akan kita koordinasikan dulu. Jika betul ada akan segera lapor ke Kementerian Kesehatan dan hasilnya nanti keluar dari Kemenkes,” tambahnya.

Selebihnya, terkait sumber informasi tentang kasus hepatitis misterius ini akan disampaikan satu pintu melalui Kemenkes. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap tenang dan tetap fokus dalam menerapkan PHBS.

  • Reporter : Hargo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *