Pasar Induk Pringsewu Sepi Pengunjung, Ini Penyebab Utamanya

PRINGSEWU| Detikkasus.com – Sepinya pasar induk Pringsewu dipertengahan bulan Ramadhan tahun ini memancing reaksi keras dari Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPD APPSI Pringsewu).

“Beberapa faktor, yang menjadi penyebabnya seperti adanya persaingan harga yang tidak sehat oleh Multi Mart Pringsewu yang berada di jalan lintas Sumatera tepatnya di Pekon Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu”, ujar Purwanto salah seorang pengurus DPD APPSI kepada awak media, Jumat (07/04/2023).

Baca Juga:  Lapor Pak Bupati diduga PT.. Ratu Barokah Kusama Dan Ketua E-warung Bekerjasama Melalukan Kecurangan 

Pedagang yang tergabung digroup WhatsApp DPD APPSI Pringsewu berharap pemerintah Kabupaten Pringsewu dapat membantu memberikan solusi bagi mereka.

“Jika keluhan pedagang tidak dipedulikan oleh pemerintah Kabupaten Pringsewu, padahal kami para pedagang banyak andil dalam sumber pendapatan asli daerah, baik dari retribusi karcis, salar, kebersihan, dan sewa bulanan. Sementara MM tidak memberi retribusi kecuali hanya awal di perizinan, kita ramaikan di medsos baik FB, IG, Tik Tok, WA dll. Ayo rekan-rekan, jangan diam, teriaklah,” ujar Purwanto.

Baca Juga:  Jaga Kekompakan Untuk Jaga Kamtibmas

Purwanto mengungkapkan bahwa DPD APPSI Pringsewu sudah beberapa kali sharing dengan DPRD Kabupaten Pringsewu dan SKPD terkait khususnya soal kondisi pasar yg sudah mulai ditinggal pengunjung.

Beberapa sebab yang menimbulkan menurunnya pengunjung pasar yang kami usulkan kepada DPRD Kabupaten Pringsewu.

1.) Dinas Perhubungan: keluhan akses parkir pengunjung serta pengembalian fungsi trafiglight atau lampu merah jalan serta pengembalian 2 jalur di Jln Jendral Sudirman dan Jln. Jendral A Yani.

Baca Juga:  Datangi Warga Di Warung Sampaikan Pesan Kamtibmas

2.) Dinas Lingkungan Hidup soal sampah dan kebersihan.

3.) Diskoperindag soal akses jalan masuk yang rusak belakang pos Satpam Apotek kearah barat perlu pemeliharaan, dan pemeliharaan toko kios serta menciptakan suasana pasar yang ramai pengunjung.

“Baru beberapa yang terealisasi, lebihnya belum,” tutup Purwanto. (Iyan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *