Para Perajin Batik Bojonegoro Unjuk Karya di BFF 2024, Dekranasda Terus Dorong Perluas Pasar

Jumat, 15 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bojonegoro | Detikkasus.com – Para pelaku usaha batik di Kabupaten Bojonegoro memanfaatkan momen Batik Fashion Fair (BFF) 2024 di Surabaya sebagai ajang unjuk karya. Berbagai motif batik khas Bojonegoro hadir dalam acara bergengsi di Grand City Mall Surabaya tersebut.

Motif batik godong jati khas Bojonegoro menjadi salah satu batik yang diminati pengunjung. Batik-batik khas yang dikenal dengan batik Jonegoroan mendatangkan berbagai produk desain dan motif terkini, baik tradisional, etnik, maupun modern.

Saat di pameran, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Kabupaten Bojonegoro Dian Adiyanti, Rabu (13/11/2024) menuturkan, BFF menjadi strategi meningkatkan pasar produk UMKM Bojonegoro.

“Alhamdulillah pengalaman dan jejaring para perajin merambah luas, batik Bojonegoro semakin dikenal luas,” katanya.

Lebih lanjut, Pj Ketua Dekranasda Bojonegoro, menuturkan pemkab terus mensupport para pengrajin untuk terus berkembang. Ia berharap, hasil dari BFF semakin menyejahterakan para pengrajin.

Sementara itu, salah satu perajin batik Jonegoroan dari brand Batik’e Seto (BeSt), Seto Utoro menuturkan, sambil membawa batik lukis dan ecoprint. Selain itu, dari para pengerajin lainnya turut membawa produk kerajinan lainnya. Ada yang berbahan kayu, produk makanan khas Bojonegoro, dan hingga sejumlah produk buatan tangan lainnya, kata Seto saat di pameran.

Baca Juga:  Polsek Singaraja Laksanakan Patroli, Antisipasi Adanya Kegiatan Balap Liar

Pada BFF 2024 ini, Pemkab Bojonegoro bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bojonegoro ikut menyemarakkan dengan mengirimkan perwakilan. Karena Bojonegoro memiliki banyak perajin dengan produk yang berkualitas.

Lebih lanjut, Seto menuturkan, ia memiliki sejumlah koleksi batik yang diklasifikasikan berdasarkan motif, cara pengerjaan, dan jenis perwarnaan. “Dari perwarnaan, kami secara khusus membawa batik alami seperti perwarnaan dari daun Ketapang, kayu secang hingga kayu mahoni,” katanya.

Tak hanya pewarnaan alami, Seto juga membawa batik semi tulis dengan beragam motif. Yakni mulai motif tengul, tembakau, mliwis hingga rosela. “Bojonegoro memiliki lebih dari 20 motif ikonik. Motif ini tidak hanya diminati masyarakat Bojonegoro saja, namun juga diminati seluruh masyarakat dari luar,” katanya.

Baca Juga:  Patroli Siang Hari Pantau SPBU Celukan Bawang Guna Cegah Tindakan Kriminalitas

Motif godong jati adalah salah satu motif yang paling disukai konsumen. Motif ini menggambarkan daun jati yang lebar. Motif ini sebagai lambang tumbuh suburnya pohon jati di Kabupaten Bojonegoro. Dan ini selaras dengan berkembangnya sentra-sentra kerajinan kayu jati. Apalagi motif ini juga sudah dikenal hingga mancanegara.

“Sebenarnya hampir semua motif disukai. Namun, motif godong Jati ini di antara yang disukai,” tandasnya.

Batik Jonegoroan tak hanya disukai karena motifnya. Tapi juga disukai karena teknik pengerjaannya. Ada yang menggunakan batik cap, semi tulis, hingga full tulis. “Batik yang kami perkenalkan memiliki kualitas yang baik dengan harga yang relatif kompetitif,” katanya.

Seto dan para perajin batik di Bojonegoro mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah mengikutsertakan para pengerajin dalam pameran BFF. “Kami berterima kasih atas fasilitas yang diberikan. Kami bisa mengekspos, memperkenalkan, dan memasarkan produk kami kepada masyarakat luas,” katanya.

Baca Juga:  Jenazah Mantan Wali Kota Mojokerto, H. Abdul Gani Soehartono

Hal senada diungkapkan oleh pengerajin olahan kayu “Raga Jati”, Freditia Musthafa. Ia mengaku senang ikut menyemarakkan pameran. Ia membawa sejumlah koleksi perabotan berbahan jati.

“Mulai dari berbagai barang homedecor, kitchenware, souvenir, hingga berbagai produk lainnya. Produk jati asal Bojonegoro memiliki ciri khas dari model, finishing, dan harga yang bersaing,” katanya.

Menurut dia, produk jati asal Bojonegoro sudah dikenal di sejumlah kota di Jawa Timur, hingga luar Jawa. Produk yang banyak dicari, antara lain peralatan dapur seperti piring, gelas, dan sendok. “Bahkan banyak yang sudah masuk ke pasar ekspor seperti Korea, Jepang, dan India,” katanya.

BFF akan berlangsung selama lima hari mulai Rabu (13/11/2024) hingga Minggu (17/11/2024). Dengan mengusung tema “Multikultural Fashion”, terdapat 122 peserta dan 122 stand pameran.
(Andri)

Berita Terkait

Pengunjung Antusias Datangi Stand Pemkab Bojonegoro di Pameran Pelayanan Publik Jawa Timur
Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Terbaik Ke-5 Nasional Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Ukur Kemampuan Fisik Prajurit dan PNS, Kodim Bojonegoro Gelar Kesegaran Jasmani
Galang Silaturahmi DPD GMPAR Indramayu
Pemberhentian Sementara Aktivitas Kendaraan Tambang Di Tangerang Diperpanjang 3 Hari, Kapolres Ungkap Pertimbangannya
Kapolri Resmi Lantik, Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Waka Polri Yang Baru
Rivan A. Purwantono, Pastikan Korban Tabrakan Beruntun Tol Cipularang Dapat Pelayanan Terbaik Di RS Abdul Radjak
Cegah Perundungan, Polres Temanggung Sosialisasikan Dampak Buruk Bullying, Kenakalan Remaja Serta Penyalah Gunaan Narkoba

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 17:24 WIB

Para Perajin Batik Bojonegoro Unjuk Karya di BFF 2024, Dekranasda Terus Dorong Perluas Pasar

Jumat, 15 November 2024 - 17:23 WIB

Pengunjung Antusias Datangi Stand Pemkab Bojonegoro di Pameran Pelayanan Publik Jawa Timur

Jumat, 15 November 2024 - 17:22 WIB

Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Terbaik Ke-5 Nasional Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Jumat, 15 November 2024 - 17:21 WIB

Ukur Kemampuan Fisik Prajurit dan PNS, Kodim Bojonegoro Gelar Kesegaran Jasmani

Jumat, 15 November 2024 - 13:09 WIB

Galang Silaturahmi DPD GMPAR Indramayu

Berita Terbaru

Uncategorized

Galang Silaturahmi DPD GMPAR Indramayu

Jumat, 15 Nov 2024 - 13:09 WIB