PONOROGO I detikkasus.com – Pencak Silat Reyog (PSR) adalah sebuah gagasan kolaborasi yang akan dihadirkan dalam konteks pertunjukan pada BRB nanti, ide gagasan ini muncul salah satu warga PSHT dan dirinya juga pelaku seni reyog yaitu, Wisnu Hadi Prayitno. Selain pelaku seni dirinya juga sebagai perwakilan Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Ponorogo.
Selain itu, Wisnu juga menjadi delegasi Kebudayaan Indonesia, Mengkolaborasikan Pencak Silat & Reyog Ponorogo dalam berbagai misi kebudayaan di Azerbaijan & Riyadh Arab Saudi yang di support penuh oleh Kemenpora Indonesia.
“Pencak Silat dan Reyog Ponorogo merupakan warisan leluhur bangsa, dimana keduanya ini menjadi nafas , semangat yang tak terpisahkan bagi masyarakat Ponorogo, reyog dan pencak silat tumbuh kembang bersama Pencak Silat hadir sebagai gerak nyata dalam mengusir penjajah pada zamannya Reyog tumbuh kembang menjadi bagian pemersatu bangsa,”terang Wisnu di sela sela Rakor Divisi Humas BRB di Caffe Omah Bantarangin, Kamis (01/1/2020).
Dalam kesempatan yang berbahagia Ini, Lanjut Wisnu melalui agenda Bumi Reyog Berdzikir 2020 Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Ponorogo bekerjasama dengan Seni Sabukjanur mempersembahkan sajian apik sekaligus menyambut di tetapkannya Pencak Silat oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. “ Tak Benda dari indonesia atau Intangible Cultural World Heritage, dalam karya pertunjukan ini melibatkan 75 peraga yang kesemuanya adalah seniman – seniwati, atlet-atlet Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, “Imbuh Wisnu.
Dalam pentas tersebut (Pencak Silat Reyog _red), nantinya akan hadir juga Wisnu Hadi Prayitno sebagai pegagas dan Koreografer. Prasasti Resi Mahatma, S.Sn sebagai Komposer. (Anang Sastro).