Banda Aceh |Detikkasus.com -Ex panglima gerakan aceh merdeka sagoe awe duek julok kuta binje.pria yang akrab disapa panglima Budi menghimbau kepada pemerintah indonesia dan bapak presiden Ir. Joko widodo agar membangun sebuah monumen sejarah pembantaian yang di lakukan oleh oknum TNI, agar sejarah dan tempat tidak hilang dengan berlalunya masa hingga generasi muda penerus bangsa bisa mengetahui tempat dan tragedi di masa itu cetus pria yang akrab di sapa panglima Budi 24 juni 2023 itu.
“Apa lagi dalam pembantaian itu beberapa keluarga kandung saya menjadi korban kebiadaban militer Indonesia yang sampai saat masih hidup walaupun tidak sempurna seperti masyarakat lain nya akibat penyiksaan juga tidak mendapatkan perhatian pemerintah terhadap keluarga …saya” ucapnya kepada awak media detikkasus.com ini.
“Hanapiah bin Abdullah juga Ainul Mardhiah bin Yusuf hanapiah yang bertempat di desa dayah yoeb kecamatan bandar Baru.kabupaten Pidie jaya mereka suami istri di kala itu di tangkap oleh TNI di bawa ke rumoeh geudoeng di situ mereka di siksa, hanapiah di gantung kepala ke bawah sedangkan istrinya Ainul Mardhiah di Jambak dan muka di benturkan ke lantai rumoh geudoeng Ainul Mardhiah kakak kandung saya yang sampai saat ini masih hidup juga masih troma akibat kebiadaban militer Indonesia kala itu, ucap nya kepada awak media seraya terlihat air mata sang panglima menetes saat menceritakan kejadian yang di alami Kakak kandung panglima Sagoe Julok yang akrab di sapa panglima Budi dengan nama asli Budiman bin Yusuf hanapiah
Dalam hal ini ex panglima gerakan aceh merdeka meminta kepada presiden republik indonesia bapak Ir. Jokowidodo agar membangun sebuah monumen yang mengenang sebuah peristiwa yang tidak bisa terlupakan, begitu pula dengan pemerintah aceh untuk segera membangun monumen rumah geudong.
“Saya berharap kepada presiden republik Indonesia bapak Ir. Joko widodo dan Pemerintah Provinsi Aceh untuk membangun sebuah monumen rumah geudong untuk mengenang peristiwa yang terjadi pada saat itu” tutupnya.
(Hasbi Ka.Biro Aceh Timur)