Detikkasus.com | Peringatan Hari Lahir Pancasila tampak istimewa di akhir Bulan Ramadhan. Empat hari sebelum menjelang Hari Raya Idul Fitri, kita merayakan hari lahirnya ideologi bangsa yaitu Pancasila. Peristiwa penting tersebut ditandai dengan tanggal berwarna merah di kalender nasional, yang berarti menambah libur panjang untuk mereka yang memiliki aktivitas bekerja di hari itu.
Libur nasional peringatan Hari Lahir Pancasila ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Pancasila dikemukakan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 sebagai dasar Negara Indonesia. Pancasila yang dijadikan dasar negara, dianggap mampu mewakili perbedaan di Indonesia pada masa itu. Banyaknya suku bangsa dan agama di Indonesia dapat dipersatukan dengan adanya Pancasila, sehingga munculah Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa.
Kemerdekaan yang kita dapat saat ini, tidak terlepas dari mereka yang berani bertaruh nyawa dan mengorbankan seluruh tenaga, serta hartanya. Sangat pantas jika mereka mendapat gelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Semua golongan pada saat itu, bersama-sama berjuang untuk melawan penjajah tanpa memandang suku dan agama. Pancasila merupakan gagasan dari mereka yang telah berjuang sekuat tenaga untuk berdirinya Indonesia.
Lima sila yang termuat di Pancasila, merangkul semua masyarakat dari berbagai kalangan. Sila pertama menunjukkan setiap agama memiliki Tuhan mereka masing-masing untuk disembah. Sila kedua mendukung manusia hidup bebas dengan hak yang dimilikinya. Sila ketiga sebagai perwujudan persatuan dari seluruh masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Sila keempat menjelaskan bahwa masyarakat berhak bermusyawarah dan di pimpin oleh mereka yang memiliki kebijaksanaan. Dan di sila terakhir, setiap individu harus diperlakukan dengan adil oleh semua masyarakat yang hidup di Indonesia.
Angka satu di bulan Juni tahun 2019, bertepatan dengan bulan suci umat Islam. Peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan moment berharga yang harus dirayakan oleh seluruh penduduk Indonesia. Sama halnya bulan Ramadhan yang dirayakan oleh seluruh masyarakat Islam di Indonesia.
Kurang lebih 30 hari, orang Islam melaksanakan puasa sebelum meraih kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Semua orang muslim berlomba-lomba untuk memperoleh amal yang baik. Puasa yang dilakukan antara 12-14 jam sehari bertujuan untuk menahan nafsu, rasa lapar dan haus dalam diri seorang muslim. Selain menjalankan kewajiban puasa, umat Islam tidak boleh lupa dengan hari bersejarah di tanggal 1 Juni. Sebagai kaum mayoritas di Indonesia, masyarakat Islam dapat memotivasi seluruh penduduk di Indonesia untuk mengingat hari penting tersebut.
Mengingat bahkan mendoakan mereka yang telah berjuang untuk bangsa ini, dapat menambah pahala di bulan Ramadhan. Mereka yang telah gugur semoga mendapatkan cahaya karena doa kita. Selain beramal, sikap tersebut akan menumbuhkan rasa rasionalisme sperang indiviu terhadap bangsanya. Tidak hanya umat muslim yang dapat mendoakan para pahlawan yang sudah tiada. Doa dari seluruh masyarakat yang menganut agama selain Islam pun sangat diperlukan untuk cahaya penerang mereka.
Toleransi yang terjadi di bangsa ini, pastilah membuat mereka yang telah berjuang akan tersenyum bahagia. Perjuangan yang mereka lakukan, jangan dibiarkan menjadi sia-sia hanya karena pertikaian yang kita lakukan. Semua agama di Indonesia pastilah tidak mengajarkan hal buruk untuk para umatnya. Termasuk Islam yang mengajarkan umatnya untuk mencintai perdamaian. Moment di tanggal 1 Juni mari digunakan untuk menciptakan bangsa yang gandrung akan persaudaraan dalam perbedaan.
Segala perbuatan baik di bulan Ramadhan adalah ladang pahala untuk semua umat Islam. Dengan menjalankan puasa, hati dan pikiran seseorang akan menjadi tenang. Memikirkan apakah Pancasila adalah dasar negara paling tepat untuk bangsa Indonesia yang beragam, dapat kita lakukan sebagai masyarakat yang punya hak menentukan kemana arah bangsanya. Semua yang terpikir untuk bangsa yang lebih baik lagi semoga diberi berkah di bulan suci ini.
Peringatan Hari Lahir Pancasila harus diperkenalkan kepada anak bangsa sejak dini. Pengenalan tersebut dimaksudkan agar mereka tidak melupakan sejarah bangsanya. Semakin banyak generasi muda yang kurang nasionalis harus menjadi perhatian banyak orang. Masing-masing keluarga harus ikut andil dalam menanamkan rasa cinta tanah air untuk anak-anaknya.
Di bulan Ramadhan ini, para orangtua dapat mengajari arti penting Pancasila sembari mengajarkan mereka untuk berpuasa. Selain peristiwa Pancasila perlu dirayakan, tanggal 1 Juni yang dijadikan hari libur nasioanal adalah keuntungan untuk mereka yang bekerja di hari itu. Libur yang ditawarkan sebelum lebaran menjadi semakin lama, sehingga mereka yang merantau dapat memiliki waktu lebih lama dengan keluarganya di kampung halaman. Diharapkan hari libur pada peringatan lahirnya Pancasila dapat dimanfaatkan secara positif oleh masyarakat Indonesia.
Biodata
Nama : Yufrica Septiana
TTL : Kediri, 27 September 1999
Alamat : Ds. Seketi – Dsn. Jambean – RT/RW : 01/01 – Kec. Ngadiluwih – Kab. Kediri
Pekerjaan : Mahasiswa
No. HP : 085659087797